Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Negara Gagal Lindungi Ibu? Angka Kematian Ibu di Indonesia Kian Meningkat

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat maternal mortality rate (MMR) Indonesia masih berada di angka 140 per 100.000 kelahiran hidup pada 2023—meski turun dibandingkan 2021 dan 2022, angka ini tetap masuk kategori tinggi di kawasan Asia Tenggara.

Infoaceh.net – Angka kematian ibu (AKI) di Indonesia terus menunjukkan tren mengkhawatirkan. Meski berbagai program pencegahan telah diluncurkan, faktanya sepanjang 2023 tercatat 4.129 kasus kematian ibu, naik dari 4.005 kasus pada 2022.

Data Kementerian Kesehatan RI menyebut penyebab utama kematian ibu berasal dari dua hal yang sebetulnya bisa dicegah: hipertensi dalam kehamilan (preeklampsia) dan perdarahan pascapersalinan.

“Penyebab tertinggi kematian ibu adalah preeklampsia dan perdarahan. Ini dua kondisi yang bisa dicegah dengan penanganan dini,” kata Direktur Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kemenkes, Lovely Daisy, dikutip Kamis (10/7/2025).

Preeklampsia adalah kondisi tekanan darah tinggi yang muncul setelah usia kehamilan 20 minggu. Jika tak ditangani, ini bisa menyebabkan kerusakan ginjal, hati, bahkan kematian ibu dan bayi. Gejalanya antara lain sakit kepala hebat, gangguan penglihatan, nyeri perut atas, sesak napas, dan munculnya protein dalam urin.

Sementara itu, perdarahan hebat setelah persalinan juga masih menjadi mimpi buruk bagi banyak ibu melahirkan. Sekitar 80 persen kasus disebabkan lemahnya kontraksi rahim sehingga pembuluh darah di tempat melekatnya plasenta tidak tertutup dengan baik.

Jika tidak ditangani dalam hitungan jam, nyawa ibu bisa melayang.

Selain dua penyebab utama tersebut, sejumlah faktor risiko lain juga disebut berperan signifikan:

  • Anemia pada 48,9 persen ibu hamil

  • Hipertensi pada 12,7 persen ibu

  • Kurang Energi Kronik (KEK) pada 17,3 persen

  • Komplikasi kehamilan pada 28 persen ibu

  • Penyakit penyerta seperti jantung dan diabetes

Papua Jadi Provinsi Tertinggi AKI

Data Badan Pusat Statistik (BPS) lewat Long Form SP2020 mengungkap, Papua menjadi provinsi dengan angka kematian ibu tertinggi di Indonesia, mencapai 565 per 100.000 kelahiran hidup.

Berikut 10 provinsi dengan AKI tertinggi:

  1. Papua – 565

  2. Papua Barat – 343

  3. Nusa Tenggara Timur – 316

  4. Sulawesi Barat – 274

  5. Gorontalo – 266

  6. Sulawesi Tengah – 264

  7. Maluku – 261

  8. Nusa Tenggara Barat – 257

  9. Maluku Utara – 255

  10. Bengkulu – 246

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat maternal mortality rate (MMR) Indonesia masih berada di angka 140 per 100.000 kelahiran hidup pada 2023—meski turun dibandingkan 2021 dan 2022, angka ini tetap masuk kategori tinggi di kawasan Asia Tenggara.

Pakar kesehatan menyerukan pentingnya deteksi dini, pelayanan antenatal berkualitas, edukasi gizi ibu hamil, dan penyediaan layanan obstetri emergensi di fasilitas kesehatan, terutama di daerah terpencil.

simple-ad
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Anggota DPRA Mawardi Basyah dituntut 1 tahun penjara
Wagub Aceh Fadhlullah bersama Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal dan Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar mengikuti peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Bandar Lampahan, Bener Meriah, Senin (21/7). (Foto: Ist)
RSJ Aceh memperingati Hari Anak Nasional (HAN) ke-41 dengan menggelar kegiatan khusus untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang tergabung dalam program Day Care, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Juru bicara Fraksi Partai Nasdem DPRK Banda Aceh Teuku Iqbal Djohan
Angin kencang yang melanda wilayah Banda Aceh dalam dua hari terakhir menyebabkan sejumlah kerusakan, termasuk pohon tumbang dan atap rumah warga yang terangkat. (Foto: Dok. BPBD Banda Aceh)
Hari kedelapan pelaksanaan Operasi Patuh Seulawah 2025 di Aceh. (Foto: Ist)
Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) Wilayah Aceh memperingati HUT ke-25, Senin (21/7), dengan menggelar upacara khidmat di aula Kejati Aceh. (Foto: Ist)
Perum Bulog Kota Sabang memastikan ketersediaan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dalam kondisi aman. (Foto: Ist)
Sebuah plang berukuran besar bertuliskan “Tanah Negara Hak Pakai TNI-AD CQ Kodam IM” yang terpasang di kawasan Blang Padang, Banda Aceh, ditemukan roboh pada Senin (21/7). (Foto: Ist)
Bupati Aceh Selatan H Mirwan MS menghentikan sementara aktivitas penambangan dan pengangkutan material bijih besi yang dilakukan Koperasi Serba Usaha(KSU) Tiega Manggis dan PT Pinang Sejati Utama (PT. PSU). (Foto: Ist)
Pasokan beras SPHP dari Perum Bulog di Kota Sabang mulai menipis di pasaran akibat distribusi mandek. (Foto: Ist)
BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Iskandar Muda Banda Aceh mengeluarkan peringatan dini potensi angin kencang di sejumlah wilayah Banda Aceh dan sekitarnya selama periode Juli - Agustus 2025. (Foto: Ist)
Satlantas Polresta Banda Aceh membagikan puluhan helm secara gratis kepada pengendara sepeda motor, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Prajurit TNI Yonif TP-857/Gana Gajahsora bersama warga Desa Mane, Kecamatan Mane, Pidie, pada Sabtu, 20 Juli 2025, memperbaiki kerusakan rumah warga akibat terjangan angin kencang. (Foto: Ist)
Akhyar Rizki, Ketua Panitia Pelaksana Konferensi VII PWI Kabupaten Bireuen. (Foto: Ist)
Pengangkatan Indra Milwady sebagai Dewas RSUD Meuraxa diminta dibatalkan oleh Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal karena dianggap sebagai balas jasa politik. (Foto: Ist)
Wagub Aceh Fadhlullah bersama Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Muhammad Mardiono, menghadiri puncak perayaan HUT ke-23 Kabupaten Nagan Raya, Ahad malam (20/7). (Foto: Ist)
Seorang pengacara di Aceh Tengah, Hardiansyah Fitra (30), masuk DPO Satreskrim Polres Aceh Tengah. (Foto: Ist)
Ketua Pengadilan Tinggi Banda Aceh Nursyam SH MH melantik Drs Efendi SH sebagai Panitera Pengadilan Tinggi Banda Aceh, Senin (21/7). (Foto: Ist)
Kantor Gubernur Aceh
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x
Enable Notifications OK No thanks