Sederet Tantangan dan Harapan JKN Menuju Universal Health Coverage
Pada prinsipnya program JKN menjamin perlindungan pembiayaan untuk kesehatan sehingga memberikan perlindungan keuangan bagi masyarakat miskin akibat biaya kesehatan yang tinggi.
Pemerintah berupaya untuk mewujudkan amanat RPJM 2000- 2024 dengan target 98% seluruh penduduk Indonesia sudah mendapatkan jaminan kesehatan melalui program JKN pada tahun 2024.
Dari segi penduduknya sendiri tantangan lainnya adalah masih tingginya prevalensi merokok dan pola hidup tidak sehat sehingga bergesernya pola penyakit dari penyakit menular menjadi penyakit tidak menular.
Penyakit tidak menular atau disebut juga penyakit katastropik seperti penyakit jantung, hipertensi, diabetes mellitus, gagal ginjal, dan penyakit paru obstruksi menahun menyerap dana besar dari BPJS Kesehatan.
Hal ini yang menjadi salah satu penyebab BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran.
Dengan beban penyakit tidak menular yang tinggi juga menjadi tantangan daerah dalam pencapaian ekonomi masyarakat.
Sehingga diperlukan penguatan kerja sama dengan masyarakat dan tokoh agama dalam mengembangkan strategi komunikasi untuk menyampaikan informasi kesehatan kepada masyarakat untuk tercapainya peningkatan kesehatan masyarakat.
Kita berharap program JKN harus mampu mengarah pada upaya pembentukan masyarakat yang berpola hidup sehat melalui upaya promotif dan preventif selain upaya kuratif.
Peningkatan kesehatan masyarakat pada akhirnya dapat merangsang pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian diharapkan penduduk mampu membayar premi asuransi program JKN.
Disamping itu pemerintah provinsi dan kabupaten/kota harus mampu menjamin agar seluruh masyarakat di wilayah kerjanya sudah masuk dalam program JKN sehingga dapat meningkatkan upaya pencapaian UHC di Indonesia.
Tujuan utama dari Sustainable Development Goals (SDG’s) adalah menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan hidup untuk seluruh masyarakat di segala umur.
Maka dibutuhkan komitmen politik yang kuat, pemeriksaan komprehensif terhadap sistem kesehatan, partisipasi semua pihak dalam pembangunan, serta adanya pemantauan dan penilaian yang berkelanjutan dalam Sistem Kesehatan Nasional.