40 Ribu Warga Israel Lari ke Mesir, Rakyat Mesir Marah, Pemerintah Bungkam
Banyak warga Israel yang mengunggah gambar dan kabar terbaru di media sosial dari perbatasan Mesir, memuji keramahtamahan petugas bea cukai Mesir dan fasilitas yang diberikan kepada mereka.
Penanganan arus pengungsi oleh Kairo itu telah memicu reaksi keras di kalangan warga Mesir di dunia maya, dengan banyak yang menuduh pemerintah menerapkan standar ganda. Para aktivis membagikan gambar diduga, keluarga Israel yang melarikan diri di perbatasan Taba, salah satu pintu gerbang utama antara Mesir dan Israel.
Baru-baru ini, Mesir melarang Global March to Gaza untuk menjangkau wilayah Palestina. Pawai tersebut diikuti oleh sekitar 1.500 aktivis dari 80 negara menuju ke daerah kantong yang terkepung itu sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza.
Puluhan aktivis dilaporkan dipukuli, ditahan, dan menjadi sasaran bentuk-bentuk pelecehan lainnya sebelum dideportasi. Insiden ini memicu kemarahan di media sosial dan menarik perhatian internasional.
Meskipun ada perjanjian damai formal dengan Israel sejak akhir tahun 1970-an, pemerintahan Mesir berturut-turut telah menghadapi penentangan publik atas normalisasi. Secara diplomatik dan komersial, Kairo memperlakukan Israel sebagai mitra strategis dengan hubungan kuat di beberapa bidang—tetapi ketegangan meningkat tajam sejak Israel melancarkan perang mematikan di Gaza pada 7 Oktober 2023.