Bakal Picu Perang Dunia III, Ini Penyebab Sebenarnya Rusia Serang Ukraina
Tahun 2008 pada pertemuan di Bucharest, para pemimpin NATO setuju bahwa Ukraina memiliki masa depan dalam aliansi dan memicu kemarahan Rusia. Selain itu, Rusia dan Ukraina terlibat dalam beberapa perselisihan, mengenai gas pada tahun 2006 dan 2009 sehingga mengganggu pasokan energi di Eropa.
Tahun 2010, Yanukovych terpilih menjadi Presiden Ukraina dan pada tahun 2013 dia memberhentikan pembicaraan tentang rencana perdagangan dengan Uni Eropa untuk menjalin hubungan yang lebih dekat dengan Rusia. Maka memicu protes besar-besaran selama berminggu-minggu yang membuat presiden yang pro Rusia itu mundur.
Pemberontakan yang berpusat di Lapangan Kemederkaan Kyiv memuncak pada Februari 2014 ketika polisi menembaki pengunjuk rasa. Sekitar 100 demonstran dan 20 petugas polisi tewas selama tiga bulan pemberontakan itu terjadi.
Yanukovych melarikan diri ke Rusia dan telah dimakzulkan (sebuah proses penjatuhan dakwaan oleh sebuah badan legislatif secara resmi terhadap pejabat tinggi negara) kepemerintahannya. Rusia merespons dengan mengirimkan pasukan khusus untuk menguasai situs-situs strategis di semenanjung Krimea Ukraina.
Konflik Rusia dan Ukraina 2014
Konflik Rusia dan Ukraina sebenarnya telah terjadi sejak 2014.
Saat itu, Ukraina menggulingkan presiden yang pro-Rusia yakni Viktor Yanukovych.
Pelengseran Yanukovych menyebabkan konflik dalam pemerintahan Ukraina yang terbagi menjadi dua golongan yaitu pendukung Uni Eropa dan pendukung Rusia.
Putin pun menggunakan kekosongan kekuasaan untuk mencaplok Krimea dan mendukung pemberontakan dari golongan separatis atau pendukung Rusia di provinsi tenggara Donetsk dan Luhansk.
Campur tangan Rusia atas permasalahan Ukraina didasarkan pada kepentingan politik dan ekonomi.
Letak geopolitik Crimea yang strategis ingin dimanfaatkan Rusia untuk memperkuat pengaruh di kawasan Eropa Timur dan Timur Tengah.
Konflik Rusia dan Ukraina tersebut berubah menjadi perang terpanas di Eropa.
Serta telah menewaskan lebih dari 13.000 orang dan jutaan orang mengungsi.