Israel Biadab Jatuhkan Bom 6 Ton ke Kamp Pengungsi Jabalia di Gaza, Ratusan Warga Tewas
“Rumah sakit sudah kewalahan, dan mereka hampir tidak mampu menangani meningkatnya jumlah korban yang mereka hadapi setiap jamnya,” kata Farsakh.
“[Rumah sakit] bekerja dengan kapasitas penuh. Hal ini terjadi pada saat yang sama ketika semua rumah sakit benar-benar kolaps karena kekurangan pasokan medis serta obat-obatan, dan mereka kehabisan bahan bakar, yang sangat dibutuhkan”.
Ahmad al-Kahlout, Direktur Pertahanan Sipil Gaza, telah memohon bantuan internasional untuk menyediakan bahan bakar ke rumah sakit yang kelebihan beban setelah serangan Israel terbaru menewaskan dan melukai ratusan orang di kamp pengungsi Jabalia.
“Tempat tidurnya tidak cukup, korban tewas dan luka tergeletak di lantai. Kami tidak dapat menjamin pengobatan untuk siapa pun. Tanpa bahan bakar, operasional kami akan terhenti total. Pasien perawatan intensif, pasien ginjal semuanya akan kehilangan nyawa. Dunia menandatangani surat perintah kematian terhadap orang-orang ini,” kata al-Kahlout kepada Al Jazeera.
Militer Israel tidak segera mengomentari serangan tersebut.
Beberapa jam sebelumnya, Kementerian Kesehatan mengatakan 8.525 warga Palestina telah meninggal dunia di Gaza sejak Israel melancarkan kampanye pengeboman pada 7 Oktober, sebagian besar anak-anak dan perempuan.
Perang meletus setelah pejuang Hamas dari Gaza melancarkan serangan terhadap komunitas Israel dan pos militer, menewaskan sekitar 1.400 orang, menurut pejabat Israel. (IA/AL JAZEERA/AL ARABIYA)