Jabal Rahmah, Arafah Tanpa Jemaah Musim Haji Ini, Tidak Pernah Terjadi Berabad-abad
Kondisi Jabal Rahmah di Padang Arafah pada puncak ibadah haji Kamis (20/07) disebut Dewan Masjidil Haram dan Nabawi sebagai “historis dan tidak pernah terjadi sebelumnya, tanpa jemaah, mungkin selama berabad-abad pada musim haji.”
“Pemandangan bersejarah di Arafah hari ini (Kamis, 30 Juli) dengan jalan-jalan kosong dan hanya bebearpa ribu jemaah berada di Masjid Namirah,” kata Haramain Sharifain, Dewan Pimpinan Pusat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi, lembaga setingkat kementerian di Arab Saudi melalui akun Twitter.

Di antara 10.000 jemaah tahun ini, dua warga negara Indonesia – Ata Yahra, dan Irma Tazkiyya – yang terpilih menyebut pengalaman mereka sebagai ‘berkah dan panggilan Allah’.
Ata Yahra mengatakan saat melakukan tawaf bahwa, “Saya terpilih mengikuti haji khusus karena berkah Allah sebelum meninggalkan Saudi”. WNI yang tinggal di Saudi ini akan selesai bertugas di negara kerajaan ini.

Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, Arab Saudi melarang jemaah haji internasional di tengah pandemi Covid-19, dengan jumlah yang ikut tahun ini dibatasi hanya 10.000 orang, sementara tahun lalu sekitar 2,5 juta.
Dari 10.000 calon jemaah, 70% di antaranya adalah warga dari 160 negara yang bermukim di Saudi dan mereka perlu mendaftarkan diri secara online, disaring oleh Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi.
Sementara 30% lainnya adalah warga Saudi sendiri dan diutamakan adalah tenaga kesehatan dan keamanan yang bekerja menangani pandemi Covid-19.
Kasus positif virus corona di Arab Saudi tercatat sebesar lebih dari 270.000 dengan pasien meninggal hampir 3.000, salah satu negara dengan kasus tertinggi di Timur Tengah.
Pengalaman WNI: Protokol kesehatan ketat sejak awal

WNI lain yang terpilih adalah Irma Tazkiyya.
Seperti jemaah lainnya, ia mengikuti masa karantina empat hari di hotel di Mekah, yang ditetapkan oleh Kementerian Umrah dan Haji Arab Saudi, bersama dengan warga dari 160 negara yang terpilih melalui sistem pendaftaran daring.

“Saya sangat bersyukur banget, bisa diterima di haji tahun ini. Masya Allah, segala fasilitas, service selama karantina, bagus banget. Kita ditempatkan satu kamar satu orang, makanan selalu diantar, kalau butuh sesuatu tinggal telepon,” kata Irma melalui suaminya Afnan Firdaus Selasa (28/07).