“Saya pikir itu akan menjadi pilihan yang akan kami pertimbangkan. Perpanjangan 90 hari adalah sesuatu yang kemungkinan besar akan dilakukan, karena itu tepat,” katanya, menjelang pelantikan pada Senin (20/1).
“Jika saya memutuskan untuk melakukannya, saya mungkin akan mengumumkannya pada Senin.”
Undang-undang tersebut memungkinkan penundaan 90 hari jika Gedung Putih dapat menunjukkan kemajuan menuju kesepakatan yang sah, namun pemilik TikTok, ByteDance, secara tegas menolak untuk menjual platform tersebut.
Pemerintahan Presiden Joe Biden yang akan lengser mengatakan akan menyerahkan masalah tersebut kepada Trump, dan juru bicara Gedung Putih Karine Jean-Pierre menganggap pernyataan terbaru TikTok sebagai “aksi tipuan.”
Setelah kalah di pengadilan, CEO TikTok Shou Chew mengajukan banding kepada Trump, mengucapkan terima kasih atas “komitmennya untuk bekerja sama dengan kami guna menemukan solusi.” Chew menambahkan, “Trump benar-benar memahami platform kami.”
Trump “benar-benar memahami platform kami,” tambahnya.
Chew juga akan menghadiri pelantikan Trump pada Senin.
Undang-undang itu mewajibkan Apple dan Google menghapus TikTok dari aplikasi mereka, menghentikan unduhan baru. Kedua perusahaan tersebut bisa didenda hingga $5.000 per pengguna yang masih bisa mengakses aplikasi tersebut.
Oracle, yang menampung server TikTok, juga secara hukum wajib menegakkan larangan tersebut.