Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Kisah Cinta Emmanuel Macron Berawal di Ruang Kelas, Peristri Ibu Guru yang Sudah Miliki 3 Anak

Pasangan ini tidak memiliki anak bersama, namun Macron dikenal sangat dekat dengan ketiga anak Brigitte dari pernikahan sebelumnya. Keduanya kerap tampil mesra di depan publik, memperlihatkan hubungan yang penuh kasih sayang dan rasa hormat.

Infoaceh.net – Dunia saat ini dihebohkan dengan video viral di media sosial yang menunjukkan sisi lain dari pernikahan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan istrinya, Brigitte Trogneux. Dalam video viral yang saat ini sudah dibahas di seluruh dunia tersebut, tampak Macron yang baru sampai di Vietnam dalam kunjungan kenegaraan ke Asia Tenggara, sebuah kamera menangkap wajah Macron tiba-tiba ditoyor oleh sepasang tangan yang diduga milik istrinya, di dalam pesawat.

Kisah cinta Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux pun kemudian kembali menjadi pembicaraan. Setelah sebelumnya sempat menjadi perhatian karena kisah cinta yang sedikit unik, nama Brigitte Trogneux saat ini kembali jadi perbincangan.

Ini dia kisah cinta Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux yang dimulai dari bangku sekolah.

Cinta antara Emmanuel Macron dan Brigitte Trogneux bermula saat Macron masih berusia 15 tahun. Saat itu, Brigitte adalah guru drama di sekolah Jesuit di kota Amiens, Prancis. Bukan sekadar guru, Brigitte juga merupakan seorang wanita yang telah menikah dan memiliki tiga orang anak. Namun, bagi Emmanuel, Brigitte adalah sosok istimewa yang berbeda dari orang-orang di sekitarnya.

Dalam sebuah dokumenter yang dirilis tahun 2016, Brigitte mengisahkan bagaimana Macron muda menunjukkan ketertarikan luar biasa dalam dunia sastra dan teater. Ia bahkan mengusulkan untuk menulis naskah drama bersama, yang kemudian menjadi awal dari kedekatan mereka. Brigitte mengaku bahwa ia perlahan terpesona oleh kecerdasan dan ketulusan pemuda itu.

Saat hubungan mereka mulai tercium, orang tua Macron sangat khawatir. Mereka tidak hanya meminta Macron menjauh, tetapi juga memindahkannya ke Paris saat usianya 16 tahun. Ayah Macron bahkan secara langsung meminta Brigitte menjauh dari putranya hingga ia dewasa. Brigitte, yang saat itu masih berstatus sebagai istri orang lain, menjawab dengan penuh emosi, ‘Saya tidak bisa menjanjikan apa pun.’

Namun, perpindahan ke Paris tidak memadamkan semangat Macron. Ia tetap menjalin komunikasi intens dengan Brigitte, bahkan bertekad suatu hari akan menikahinya.

“Bit by bit, he defeated all my resistance,” ujar Brigitte yang berarti ‘Sedikit demi sedikit, dia mengalahkan keraguan saya’, menggambarkan kegigihan Macron yang perlahan menaklukkan hatinya.

Setelah dewasa dan menyelesaikan pendidikannya, Macron masuk ke dunia investasi dan kemudian Politik. Pada tahun 2007, ia menikahi Brigitte, yang kala itu telah resmi bercerai dari suaminya. Meski telah menjadi istri presiden Prancis, Brigitte memilih tetap menggunakan nama Trogneux.

Pasangan ini tidak memiliki anak bersama, namun Macron dikenal sangat dekat dengan ketiga anak Brigitte dari pernikahan sebelumnya. Keduanya kerap tampil mesra di depan publik, memperlihatkan hubungan yang penuh kasih sayang dan rasa hormat.

Dalam berbagai wawancara, Macron tak pernah ragu menyebut istrinya sebagai pendukung terbesar dalam hidupnya.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

PT Bank Jago Tbk kembali mencatatkan kinerja cemerlang sepanjang semester I-2025
Kasat Reskrim Polresta Banda Aceh Kompol Fadillah Aditya Pratama
Pangdam IM Mayjen TNI Niko Fahrizal menyambut Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto dan Wakasad Letnan Jenderal TNI Tandyo Budi Revita yang singgah di Bandara SIM, Blang Bintang, Aceh Besar, Sabtu pagi (26/7). (Foto: Ist)
Badan Pengelola Migas Aceh (BPMA) bersama Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) menggelar pertemuan strategis di Jakarta
Komisi X DPR RI bersama Dirjen Dikti Kemdiktisaintek Prof Khairul Munadi menggelar pertemuan dengan sivitas akademika Universitas Syiah Kuala (USK) di Balai Senat USK, Banda Aceh, Jum'at, 25 Juli 2025. (Foto: Ist)
Rute dan lokasi parkir gelaran Aksi Bela Palestina, di Banda Aceh, Ahad pagi (27/7/2025).
Bupati Aceh Besar Muharram Idris menyerahkan bantuan untuk masjid di Lhoong, usai membuka Jambore Kemanusiaan Peduli Kesehatan Masyarakat Daerah Pesisir di Gedung UDKP Kecamatan Lhoong, Aceh Besar, Sabtu (26/7). (Foto: Ist)
Gubernur Aceh Muzakir Manaf memimpin rapat terbatas membahas penyusunan RAPBA 2026 di kediamannya di Lhokseumawe, Sabtu (26/7). (Foto: Ist)
Subuh Keliling BSI Aceh di Masjid Baitul Musyahadah (Kupiah Meuketop), Seutui, Banda Aceh, Sabtu pagi (26/7). (Foto: Ist)
Dunia birokrasi di Kabupaten Pidie diguncang dugaan skandal moral pejabat publik, Camat Padang Tiji dilapor ke polisi setelah diduga kepergok berduaan dengan istri orang dalam mobil dinas. (Foto: Ilustrasi)
Ingin Awet Muda? Santap 7 Buah Tinggi Kolagen Ini

Daftar Buah Tinggi Kolagen untuk Kulit Awet Muda

Kesehatan & Gaya Hidup
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengenang masa kuliahnya saat menghadiri reuni angkatan ke-45 Tahun Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, Sabtu (26/7/2025).
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat buka suara mengenai protes dari kubu Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto terkait Ketua Majelis Hakim, Rios Rahmanto yang memakai masker sepanjang persidangan. Pihaknya mengungkap bahwa Rios memang terbiasa memakai masker.
Aliran modal asing tercatat kembali keluar (capital outflow) dari Indonesia Rp11,30 triliun pada pekan keempat bulan Juli 2025.
Candi Preah Vihear dan Ta Muen Thom adalah candi yang memicu bentrokan hebat hingga melibatkan serangan artileri
Hasto Kristiyanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta Pusat
Sekda Aceh Besar sekaligus Ketua Dewan Pengawas PDAM Tirta Mountala Bahrul Jamil memimpin rapat koordinasi dan bersama dewan pengawas, dewan direksi dan karyawan PDAM Tirta Mountala, Jum'at (25/7). (Foto: Ist)
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Teuku Kamaruzzaman
Pria asal Kagungan Ratu, Kecamatan Tulang Bawang Udik, Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), Lampung, berinisial IFY (22), harus berurusan dengan hukum karena menjadi polisi gadungan dan menipu warga hingga ratusan juta rupiah.
Bela Tim JPU KPK, Majelis Hakim sebut tuntutan 7 tahun terhadap Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto bukan berdasarkan pesanan atau tekanan pihak manapun.
Tutup