Kontroversi Ritual Sapi Merah di Israel: Simbol Iman atau Ancaman Geopolitik?
Pada 2021, lima sapi hasil seleksi ketat dari 21 sapi tadi kemudian diterbangkan ke Israel. Stinson, yang keluarganya memiliki perusahaan logistik, membantu pendanaan dalam proses seleksi lima sapi merah, menyewa sebuah pesawat, dan menyokong pembiayaan pengiriman sapi-sapi itu dari Texas ke Tel Aviv.
Ketibaan lima sapi merah di Israel, kemudian diduga sebagai salah satu pemicu serangan 7 Oktober 2023 oleh Hamas. Seperti pernah dilaporkan CBS News, petinggi Hamas menuding motif didatangkannya lima sapi merah itu sebagai rangkaian dari upaya Israel menghancurkan kompleks Masjid Al-Aqsa guna membangun kembali Kuil Sulaiman.
Stinson menerangkan, saat nanti ritual sapi merah benar-benar digelar, abu dari hasil pembakaran sapi merah akan dicampur dengan air. Air campuran abu sapi merah itu diyakini akan menjadi alat penyucian dosa-dosa rakyat Israel.
“Hanya butuh sejumput abu pembakaran sapi merah dicampur dengan 10 ribu galon air, dan anda bisa menjalankannya (ritual),” kata Stinson.
Panitia mengakui, praktik ritual sapi merah bisa berujung masalah dalam konteks geoplotik regional. Namun, Stinson meyakini, pada akhirnya ritual itu akan memiliki efek yang kuat terhadap kebaikan pada masa depan.
“Ini adalah tentang pemurnian fisik yang akan membawa kehidupan yang lebih lama, memulihkan kembali tubuh kita kepada Tuhan,” ujar Stinson.
Stinson menegaskan, persiapan dari ritual resmi sapi merah masih disiapkan. Dia pun berjanji akan menyediakan informasi yang lebih baik pada masa depan guna mencegah kebingungan publik.
Pada Maret 2024, puluhan warga dan Rabi Israel pernah berkumpul dalam sebuah konferensi di Shilo, sebuah daerah pemukiman ilegal Israel di dekat Kota Nablus, Palestina. Mereka berkumpul mendiskusikan ritual kurban sapi merah.
“Ini menjadi momentum baru bagi sejarah Yahudi,” ujar Chaim, warga Israel berusia 38 tahun yang ikut berpartisipasi dalam konferensi di Shilo, kepada Middle East Eye.
Sementara, seorang Rabi bernama Yitzchak Mamo, sebelumnya mengatakan, kepada Christian Broadcasting Network, bahwa ritual pengorbanan sapi merah sebenarnya direncanakan saat perayaan Paskah pada akhir April 2024. Namun, kedatangan sapi merah dari Texas dan rencana pelaksanaan ritual itu lalu diketahui Hamas yang menaruh kekhawatiran akan tanda-tanda direbutnya Masjid Al-Aqsa oleh Israel.