Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Luhut: Indonesia Berteman Baik dengan AS dan China, Siap Jembatani Konflik Dagang

Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan membahas isu perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China saat bertemu sejumlah pejabat tinggi di Beijing, Rabu (22/5).
Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan membahas isu perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China saat bertemu sejumlah pejabat tinggi di Beijing, Rabu (22/5).

Beijing, Infoaceh.net – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan membahas isu perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dan China saat bertemu sejumlah pejabat tinggi di Beijing, Rabu (22/5).

Luhut mengungkapkan bahwa Indonesia tetap menjaga hubungan baik dengan kedua negara, dan berharap bisa berperan sebagai jembatan dalam meredakan tensi dagang.

“Saya juga bicara tadi mengenai perundingan tarif itu. Kita saling berbagi informasi. Tapi buat Indonesia, semua adalah kawan. Kita berteman sangat baik dengan Amerika, juga sangat baik dengan China,” ujar Luhut kepada ANTARA.

AS-China Pangkas Tarif Impor

Sebelumnya, pada 11 Mei 2025, AS dan China sepakat memangkas tarif impor secara drastis. Tarif AS terhadap barang-barang asal China dipangkas dari 245 persen menjadi 10 persen. Sementara tarif impor China terhadap produk dari AS turun dari 125 persen menjadi 10 persen.

Bagi Indonesia, menurut Luhut, kestabilan dan kerja sama saling menguntungkan adalah kunci utama.

“Yang penting itu saling menguntungkan. Kalau bisa, kita menjadi teman bagi keduanya sehingga bisa menjembatani perbedaan itu,” imbuhnya.

Tarif AS Dinilai Rugikan Negara Berkembang

Dalam pertemuan dengan Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Permusyawaratan Politik Rakyat China (CPPCC), Zhang Maoyu, Luhut menyampaikan bahwa kebijakan tarif tinggi AS berdampak luas terhadap negara-negara berkembang.

“Tindakan seperti ini mengganggu rantai pasok dunia. China dan Indonesia harus bersama-sama mencari solusi. Dalam negosiasi, posisi kita harus sejajar. Bukan seolah-olah hanya Indonesia yang butuh Amerika,” tegasnya.

Upaya Diplomasi Indonesia

Sebelumnya pada April, tim negosiasi Indonesia yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia dan AS sepakat menyelesaikan isu tarif dalam waktu 60 hari.

Sebagai bagian dari solusi, Indonesia mengusulkan:

  • Peningkatan impor energi dari AS,

  • Impor gandum dan produk hortikultura lainnya,

  • Kerja sama pengelolaan dan hilirisasi mineral penting,

  • Penyediaan insentif investasi untuk perusahaan-perusahaan AS.

Luhut menegaskan bahwa Indonesia siap mengambil peran strategis di tengah dinamika geopolitik global, asalkan tetap mengedepankan prinsip keadilan dan kesetaraan dalam hubungan internasional.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Tutup