Tel Aviv, Infoaceh.net | Militer Israel mengklaim telah menemukan jenazah Mohammed Sinwar, salah satu komandan penting Hamas, dalam sebuah operasi militer di bawah Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza Selatan, Minggu (8/6/2025).
Juru bicara militer Israel Effie Defrin kepada Israel Hayom dan The Jerusalem Post menyatakan bahwa Sinwar ditemukan di dalam kompleks bawah tanah bersama sepuluh jenazah lain yang disebut sebagai “teroris”. Namun, belum ada rincian identitas tambahan dari pihak militer.
“Jenazah ditemukan dalam penggerebekan kompleks bawah tanah rumah sakit yang kami yakini digunakan Hamas sebagai markas rahasia,” ujar Defrin.
Hingga berita ini diturunkan, Hamas belum mengeluarkan komentar resmi atas klaim Israel tersebut. Kelompok perlawanan Palestina itu juga tidak memberikan konfirmasi terkait kabar kematian Sinwar.
Israel sendiri kerap mengklaim bahwa kelompok Hamas menggunakan rumah sakit sebagai lokasi markas dan bunker bawah tanah, meskipun sering kali tidak disertai bukti kuat.
Klaim penemuan jenazah Sinwar terjadi menyusul serangan udara Israel pada 13 Mei 2025 lalu. Serangan itu menyasar area sekitar Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, dan dilaporkan menggunakan bom penghancur bunker.
Setidaknya 28 orang, termasuk pasien, tewas dalam serangan yang disebut-sebut menargetkan para pemimpin senior Hamas. Pertahanan Sipil Gaza mengatakan Israel juga kembali menyerang lokasi yang sama saat proses evakuasi dan penyelamatan masih berlangsung.
Media Israel menyebutkan, “target utama serangan itu adalah Mohammed Sinwar,” meski belum ada konfirmasi independen atas klaim tersebut.
Mohammed Sinwar merupakan adik dari Yahya Sinwar, tokoh paling senior Hamas di Gaza, yang telah tewas dalam serangan udara Israel di Rafah pada Oktober 2024. Sinwar disebut sempat mengambil alih komando Brigade Izz ad-Din al-Qassam usai kematian sang kakak.
Keluarga Sinwar kini praktis luluh lantak. Saudaranya yang lain, Zakaria Sinwar, juga tewas dalam serangan Israel terhadap kamp pengungsi Nuseirat pada akhir Mei 2025. Tiga anak Zakaria juga ikut menjadi korban.
Israel terus menggempur Gaza sejak perang besar pecah pada 7 Oktober 2023, dan telah mengeksekusi beberapa tokoh utama Hamas lainnya, termasuk Mohammed Deif dan Ismail Haniyeh, dalam gelombang serangan udara tanpa henti.