Munafiknya AS, Sesalkan Korban Pembantaian di Gaza Tapi Tetap Kirim Senjata ke Israel
Ia mengatakan untuk lebih jauh ke depannya, Otoritas Palestina harus diperkuat hingga ke titik dapat mengelola Tepi Barat dan Gaza. Harris mengatakan Hamas tidak boleh lagi menguasai Gaza. “Kami ingin melihat Gaza dan Tepi Barat bersatu di bawah Otoritas Palestina (PA) dan suara dan aspirasi rakyat Palestina harus menjadi inti dari pekerjaan mereka,” katanya.
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ia tidak akan membiarkan PA dalam bentuknya yang sekarang untuk mengelola Gaza setelah perang berakhir. “Otoritas Palestina tidak memerangi terorisme – mereka mendanai terorisme, mereka tidak mengajarkan perdamaian, mereka mengkhotbahkan lenyapnya Israel. Ini bukanlah badan yang seharusnya masuk ke sana,” kata Netanyahu.
Harris mengatakan setelah perang berakhir, pembangunan harus dikejar dengan tujuan menuju solusi dua negara di mana Israel dan Palestina hidup dalam damai.
PA yang didukung Barat memerintah beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki. Pada 2007 lalu Hamas merebut kekuasaan atas Gaza partai Fatah yang dipimpin Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan memerintah daerah kantong tersebut sejak saat itu.
Secara pribadi sejumlah pejabat AS menyatakan keraguan tentang kemampuan PA untuk memerintah Gaza pasca-perang. Para kritikus menuduh otoritas tersebut melakukan korupsi dan salah urus, dan jajak pendapat menunjukkan kredibilitas PA di mata rakyat Palestina sangat rendah. (IA)