INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Luar Negeri

Sumber Intelijen Sebut China Ikut Bantu Kemenangan Taliban di Afghanistan

Last updated: Selasa, 17 Agustus 2021 01:29 WIB
By Redaksi
Share
5 Min Read
Menlu China Eang Yi saat menerima kunjungan petinggi Taliban di China beberapa waktu lalu
SHARE

JAKARTA — Muncul sinyalemen, China ada di balik kemenangan milisi Taliban di Afghanistan.

Pekan lalu, sebelum Taliban gencar melakukan serangan besar-besaran di sejumlah kota besar di Afghanistan muncul informasi China disebut membantu Taliban secara diam-diam.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu
Ini Stategi Netanyahu jika Israel Dikucilkan Dunia

Sebagai gantinya, China dikabarkan dibantu oleh Taliban untuk menangani etnis Uighur.

- ADVERTISEMENT -

Sebagai imbalan setelah dipasok uang untuk membeli senjata, sumber Barat meyakini pemberontak akan menjauh dari Uighur, yang sempat mereka dekati.

Selain Uighur, sumber intelijen meyakini China mengharapkan sumber daya mineral dan jalur perdagangan lewat Afghanistan.

- ADVERTISEMENT -
Jemaah umrah Indonesia panik dan khawatir melihat kilatan cahaya seperti rudal berseliweran di langit Madinah. Kepanikan jemaah umrah Indonesia sempat viral di sosial media.
Kilatan Cahaya di Langit Madinah Bikin Jemaah Umrah Indonesia Panik

Selain itu, keberadaan Taliban diharapkan Beijing bakal mendiskreditkan pencapaian pasukan NATO sejak invasi 2001.

“China memberikan dukungannya kepada Taliban dengan harapan mendapat peluang kesepakatan di masa depan,” papar sumber tersebut seperti dikutip dari Kompas.com.

Sumber telik sandi itu menerangkan, selama periode 1990-an Taliban melakukan banyak kesepakatan senjata dengan Uighur.

Qatar akan melakukan pembalasan terhadap Israel, menyusul serangan yang menghantam kepemimpinan Politik Hamas di Doha pada Selasa, 9 September 2025. 
Qatar Akan Balas Serangan Israel di Doha

“Tetapi, mereka kemungkinan tidak akan melanjutkannya lagi karena dijanjikan dukungan keuangan,” jelasnya.

- ADVERTISEMENT -

“Selain itu, mereka (Beijing) juga berkepentingan mendukung pemberontakan yang mendiskreditkan pencapaian Barat di sana,” lanjutnya.

Penjelasan Jubir Pemerintah

Juru bicara pemerintah China hari Senin (16/08/2021) di Beijing mengatakan bahwa China siap memperdalam hubungan “yang bersahabat dan kooperatif” dengan Afghanistan.

Hal ini setelah Taliban menguasai negara itu menyusul jatuhnya Ibu Kota Kabul ke tangan Taliban pada Minggu (15/08/2021).

Beijing mempertahankan hubungan tidak resmi dengan Taliban selama penarikan pasukan Amerika Serikat dari Afghanistan, yang membuat Taliban mampu menguasai ibu kota di Kabul pada Minggu, (15/08/2021)

China berbagi perbatasan sepanjang 76 kilometer dengan Afghanistan dengan kondisi alam yang keras di sepanjang perbatasan.

Beijing telah lama khawatir Afghanistan bisa menjadi pijakan bagi separatis minoritas Uighur di wilayah perbatasan sensitif Provinsi Xinjiang.

Tetapi delegasi tingkat tinggi Taliban bertemu dengan Menteri Luar Negeri China Wang Yi di Tianjin akhir Juli lalu dan menjanjikan Afghanistan tidak akan digunakan sebagai basis bagi militan mana pun, termasuk separatis minoritas Uighur.

Sebagai gantinya, China menawarkan dukungan ekonomi dan investasi untuk rekonstruksi Afghanistan.

Pada Senin (16/08/2021) China mengatakan “menyambut baik” kesempatan untuk memperdalam hubungan dengan Afghanistan, sebuah negara yang selama beberapa generasi diperebutkan kekuatan dunia karena kepentingan geo-strategisnya.

“Taliban telah berulang kali menyatakan harapan mereka untuk mengembangkan hubungan baik dengan China, dan bahwa mereka menantikan partisipasi China dalam rekonstruksi dan pembangunan Afghanistan,” kata juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying kepada wartawan.

“Kami menyambut ini. China menghormati hak rakyat Afghanistan untuk secara mandiri menentukan nasib mereka sendiri dan bersedia untuk terus mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama dengan Afghanistan.”

Hua meminta Taliban untuk “memastikan transisi kekuasaan yang mulus” dan menepati janjinya untuk merundingkan pembentukan “pemerintahan Islam yang terbuka dan inklusif” serta memastikan keamanan warga Afghanistan dan warga negara asing.

Kedutaan China di Kabul tetap beroperasi, kata Hua, meskipun Beijing mulai mengevakuasi warga China dari negara itu beberapa bulan lalu di tengah situasi keamanan yang memburuk.

Dalam sebuah pernyataan hari Senin, kedutaan China mengatakan kepada warganya yang tersisa di Afghanistan untuk “memperhatikan situasi keamanan” dan tinggal di dalam rumah.

Presiden AS Joe Biden menjanjikan penarikan penuh pasukan AS pada 11 September, menandai berakhirnya perang selama dua dekade.

Tetapi Washington dikejutkan oleh cepatnya pemerintah Afghanistan runtuh dan besarnya kemajuan Taliban.

China berulang kali mengkritik apa yang dilihatnya sebagai penarikan tergesa-gesa Amerika Serikat dari Afghanistan yang dipandang China sebagai kegagalan kepemimpinan Amerika Serikat.

Pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban membuka pintu strategis ke China yang sarat dengan risiko dan peluang.

Beijing dipandang akan mengutamakan stabilitas di Afghanistan yang sudah beberapa dekade dilanda peperangan, karena memiliki prioritas untuk mengamankan dan memajukan investasi strategis Beijing di Pakistan, yaitu koridor ekonomi China-Pakistan.

Bagi Beijing, pemerintahan yang stabil dan kooperatif di Kabul akan membuka jalan bagi perluasan Belt and Road Initiative ke Afghanistan dan Pakistan yang melalui republik-republik Asia Tengah, kata para analis.

Sementara itu Taliban mungkin menganggap China sebagai sumber investasi dan dukungan ekonomi yang penting, baik secara langsung atau melalui Pakistan, yang merupakan pelindung regional Taliban dan sekutu dekat Beijing.

China sejauh ini belum secara resmi mengakui Taliban sebagai pemimpin baru Afghanistan, tetapi Wang Yi menyebut mereka sebagai “kekuatan militer dan politik yang menentukan” selama pertemuan bulan lalu di Tianjin. (IA)

Sumber: Kompas.com/Kompas.TV

Previous Article Pansus LHP BPK Selesai Periksa Proyek APBA 2020, Sejumlah Temuan Diteruskan ke APH
Next Article Polres Pidie Amankan Pelaku Pencurian Mobil dan Pembakaran Rumah

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Gelombang protes besar-besaran di Nepal memasuki fase genting setelah Perdana Menteri KP Sharma Oli resmi mengundurkan diri pada Selasa (9/9/2025).
Luar Negeri

Gelombang Protes Berdarah, Menteri Nepal Terpaksa Dievakuasi Pakai Helikopter

Rabu, 10 September 2025
Demonstrasi di Nepal rupanya juga terinspirasi dengan protes massal di Indonesia beberapa minggu lalu. Hal ini disampaikan  mantan Penasihat Ekonomi Utama Pemerintah India, Sanjeev Sanyal, Rabu (10/9/2025).
Luar Negeri

Bakar Rumah Pejabat hingga Gedung Pemerintah, Demontrasi Nepal Disebut Terinspirasi dari Indonesia

Rabu, 10 September 2025
Gelombang demo besar-besaran di Nepal terus memanas hingga Selasa, 9 September 2025 waktu setempat. 
Luar Negeri

Belasan Tewas dalam Aksi Demo, Termasuk Istri Mantan PM Jhalanath Khanal

Rabu, 10 September 2025
Militer Nepal mengambil alih kekuasaan pada Selasa (9/9/2025) malam setelah aksi protes mematikan berjalan dua hari yang menyebabkan 20 orang tewas dan lengsernya pemerintah terpilih Perdana Menteri KP Sharma Oli. Sementara, korban luka-luka diperkirakan mencapai 350 jiwa. 
Luar Negeri

Militer Nepal Ambil Alih Kekuasaan, Pemerintahan Baru Disiapkan

Rabu, 10 September 2025
Pemerintah Aceh melalui Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al-Haythar, menandatangani MoU kerja sama strategis dengan Pemerintah Region Ivanovo, Rusia. (Foto: Ist)
Luar Negeri

Wali Nanggroe Aceh Teken Kerja Sama Strategis di Rusia

Selasa, 9 September 2025
Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haythar menyampaikan terima kasih ke Presiden Rusia Vladimir Putin atas kesempatan bagi Aceh berpartisipasi dalam Eastern Economic Forum (EEF) di Vladivostok, saat diwawancarai media Rusia Argumenty i Fakty (AiF), Jum'at (5/9)
Luar Negeri

Wali Nanggroe Ucapkan Terima Kasih ke Presiden Rusia Vladimir Putin

Senin, 8 September 2025
arade militer Victory Day di Beijing, China, Rabu (3/9/2025), menghadirkan momen tak terduga. Presiden China Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin justru membicarakan soal umur panjang dan keabadian, bukan hanya geopolitik atau aliansi militer.
Luar Negeri

Manusia Bisa Hidup 150 Tahun, Singgung Keabadian

Jumat, 5 September 2025
Mikrofon yang tak sengaja terbuka membuat publik mendengar percakapan pribadi antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping.
Luar Negeri

Mikrofon Bocor, Putin dan Xi Jinping Ketahuan Bahas Proyek Keabadian

Jumat, 5 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?