Trump Ancam Tarif, Thailand–Kamboja Akhirnya Sepakat Gencatan Senjata Didikte AS-China
Pertemuan ini menandai dialog formal pertama sejak bentrokan terbaru pecah pada 24 Juli, menewaskan sedikitnya 36 orang dan memaksa lebih dari 150.000 warga sipil mengungsi di kedua sisi perbatasan sepanjang 800 kilometer tersebut. Ketegangan meningkat cepat selama akhir pekan hingga Senin, dengan laporan tembakan artileri berat dan serangan udara, sementara kedua belah pihak saling menuduh menyerang kawasan sipil.
“Tekanan Presiden Trump tampaknya berhasil karena baik pemerintah Thailand maupun Kamboja sedang menghadapi kesulitan ekonomi,” kata Tita Sanglee, peneliti di ISEAS-Yusof Ishak Institute, Singapura. “Kegagalan menurunkan tarif Thailand akan berbiaya Politik tinggi.”
Namun ia menambahkan, menerima kesepakatan gencatan senjata sementara ancaman Kamboja membawa sengketa wilayah ke Mahkamah Internasional masih menggantung kemungkinan besar sulit diterima publik dan militer Thailand.
Kamboja sebelumnya menyatakan ingin pengadilan internasional membantu menyelesaikan status empat wilayah perbatasan yang disengketakan, setelah baku tembak pecah pada Mei. Thailand tidak mengakui yurisdiksi pengadilan tersebut.
Tag
- Anwar Ibrahim
- bentrokan artileri Asia
- China Asia Tenggara
- eskalasi perang Thailand Kamboja
- gencatan senjata ASEAN
- gencatan senjata Thailand Kamboja 2025
- geopolitik ASEAN
- konflik perbatasan Asia Tenggara
- Konflik Thailand Kamboja
- Mahkamah Internasional sengketa wilayah Asia
- Mahkamah Internasional Thailand-Kamboja
- nasional
- peran Anwar Ibrahim ASEAN
- peran Trump
- perang perbatasan
- peristiwa
- prabowo:
- tarif ekspor Thailand Trump
- tekanan Trump akhiri perang
- Trump tekan perdagangan
- utusan China dan AS damai Thailand Kamboja
- www.infoaceh.net
Tutup