Usai Bentrok Maut, Thailand dan Kamboja Kembali ke Zona Netral
Infoaceh.net – Pemerintah Thailand dan Kamboja sepakat menarik pasukan ke zona netral yang telah disepakati pada 2024. Langkah ini diumumkan Menteri Pertahanan Thailand, Phumtham Wechayachai, dalam pernyataan resmi pada Minggu, 8 Juni 2025, menyusul memanasnya situasi pasca bentrok mematikan di perbatasan kedua negara.
Sebelumnya, seorang tentara Kamboja dilaporkan tewas dalam insiden pada 28 Mei di wilayah perbatasan yang belum memiliki batas resmi. Ketegangan meningkat tajam, disertai penguatan militer dari kedua belah pihak.
“Kedua negara akan kembali ke posisi netral yang disepakati tahun lalu,” kata Phumtham.
Phumtham menambahkan, penyelesaian permanen akan dibahas melalui Joint Border Committee (JBC) pada 14 Juni. Komite ini menjadi forum resmi negosiasi bilateral antara Thailand dan Kamboja.
Namun, dalam catatan diplomatik tertanggal 6 Juni, Menlu Kamboja Prak Sokhonn menegaskan bahwa dialog bilateral tidak lagi cukup untuk menyelesaikan sengketa wilayah perbatasan.
“Sengketa ini sangat kompleks dan sensitif secara historis. Putusan Mahkamah Internasional (ICJ) akan memberi solusi adil dan final,” kata Sokhonn.
Kamboja menekankan pentingnya pendekatan hukum internasional. Sebaliknya, Thailand menolak yurisdiksi ICJ dan bersikeras menyelesaikan permasalahan melalui perundingan bilateral.
Sebagai respons atas memanasnya situasi, Thailand memperpendek jam operasional di 10 pos lintas batas dengan Kamboja, termasuk di Sa Kaeo, yang merupakan jalur tersibuk. Pos tersebut kini hanya beroperasi dari pukul 08.00–16.00 waktu setempat, dari sebelumnya pukul 06.00–22.00.
Thailand mengelola 17 pos perbatasan resmi di tujuh provinsi yang berbatasan langsung dengan Kamboja sepanjang 817 kilometer.
Sengketa perbatasan kedua negara telah berlangsung lebih dari satu abad, dipicu peta buatan kolonial Prancis tahun 1907 yang tak jelas batasnya. Ketegangan besar terakhir terjadi pada 2008 hingga 2011, termasuk konflik bersenjata di sekitar kompleks kuil Hindu Preah Vihear, situs warisan abad ke-11 yang diklaim keduanya.
Relasi kedua negara saat ini masih dibayangi sejarah lama, meski hubungan personal antara mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra dan eks PM Kamboja Hun Sen sebelumnya mencairkan suasana. Kini, putri Thaksin dan putra Hun Sen sama-sama menjadi pemimpin di negara masing-masing.