Jakarta, Infoaceh.net — Pernyataan Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin kembali menjadi sorotan publik setelah menyinggung dampak ekspansi besar-besaran jaringan ritel modern terhadap ekonomi rakyat kecil.
Cak Imin menilai kehadiran ritel raksasa seperti Indomaret dan Alfamart telah mempersempit ruang hidup pelaku usaha mikro di berbagai daerah.
“Kita mengerti betul ritel-ritel raksasa yang masuk ke kampung-kampung telah membunuh ekonomi rakyat kecil,” kata Cak Imin saat memaparkan capaian satu tahun pemberdayaan masyarakat di Menara Danareksa, Jakarta, Selasa (28/10).
Menurutnya, persoalan ini bukan sekadar soal mekanisme pasar, tetapi sudah menyentuh aspek keadilan ekonomi nasional. Dominasi dua jaringan besar tersebut, kata Cak Imin, membuat pemerintah daerah kesulitan menjaga keseimbangan ekonomi lokal.
“Terus terang, raksasa gurita itu bernama Indomaret dan Alfamart,” ujarnya.
Kendati demikian, Ketua Umum DPP PKB itu mengapresiasi langkah sejumlah kepala daerah yang berani menerbitkan peraturan daerah (Perda) untuk membatasi ekspansi dua jaringan ritel tersebut. Ia menyebut kebijakan itu sebagai wujud keberpihakan terhadap pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Bupati-bupati banyak yang membuat peraturan yang sangat memungkinkan untuk menghadapi gurita besar yang merepotkan UMKM kita,” tuturnya.
Cak Imin juga mengakui bahwa arah kebijakan ekonomi nasional selama ini belum sepenuhnya berpihak pada pelaku usaha kecil seperti warung tradisional dan pedagang mikro, padahal sektor tersebut merupakan tulang punggung ekonomi desa.
Sebagai langkah konkret, pemerintah menginisiasi pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di setiap desa. Program ini diharapkan dapat memperkuat ekonomi rakyat sekaligus menjadi benteng kemandirian desa. Hingga akhir Oktober 2025, tercatat sekitar 5.000 koperasi telah beroperasi, dengan target mencapai 80.000 koperasi pada tahun depan.
Selain itu, strategi pemberdayaan UMKM juga difokuskan pada permodalan, pemasaran, serta perlindungan produk lokal dan pekerja informal agar dapat bersaing secara berkeadilan.
“Kita akan terus mendorong dan telah memulai mewujudkan ekosistem ekonomi lokal yang berkeadilan,” pungkasnya.



