JOHOR — Kapal Pancung yang mengangkut 60 TKI ilegal tenggelam di Perairan Tanjung Balau, Kota Tinggi, Johor, Malaysia, Rabu (15/12/2021).
Informasi tersebut diterima Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla RI) dari Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) atau lebih dikenal sebagai Pengawal Pantai Malaysia, Rabu (15/12) pagi sekitar pukul 07.30 WIB.
Informasi insiden kapal karam tersebut diterima langsung oleh Kolonel Bakamla Jan Lucky Boy, selaku Kepala Puskodal Bakamla.
Dalam keterangannya, kapal membawa 60 TKI mengalami karam akibat cuaca buruk. Hasil evakuasi yang dilakukan pihak APMM, 22 orang yang terdiri atas 20 laki-laki dan 2 peremuan dikabarkan selamat.
Sementara, 11 orang yang terdiri atas 7 laki-laki dan 4 wanita ditemukan meninggal.
Sedangkan sebanyak 27 orang lagi masih dalam proses pencarian.
Atas dasar informasi yang diterima, Kolonel Bakamla Jan Lucky Boy langsung menyampaikan laporan kepada Kepala Bakamla Laksdya TNI Dr Aan Kurnia melalui Sestama Bakamla Laksda TNI S Irawan. untuk mendapatkan petunjuk dan arahan lebih lanjut.
Kepala Bakamla RI Laksdya TNI Aan Kurnia memerintahkan Kepala Puskodal Bakamla dan Direktur Operasi Laut Bakamla Laksma Bakamla Suwito untuk terus melaksanakan koordinasi dengan APMM guna mendapatkan perkembangan informasi lebih lanjut.
Secara terpisah, Laksma Bakamla Suwito membeberkan siap menggerakan unsur KN Belut Laut-406 untuk membantu pelaksanaan evakuasi korban.
Dikatakannya, sehubungan wilayah kejadian berada di Malaysia, perlu koordinasi lebih lanjut kepada pemerintah Malaysia apabila unsur Bakamla masuk perairan Malaysia.
Hingga berita ini diturunkan, Bakamla RI terus melakukan komunikasi secara intens kepada APMM.
Warga Indonesia biasanya menjadi TKI di Malaysia melalui jalur ilegal dengan menyeberang menggunakan kapal tua, dan insiden semacam ini kerap terjadi.
Dilansir South China Morning Post, Rabu (15/12), kapal yang diyakini membawa 60 migran tersebut, tenggelam pada Rabu lagi di perairan Johor, Malaysia, seperti disampaikan anggota patroli laut.
Tentara yang sedang patroli menemukan jasad tujuh pria dan empat perempuan di pinggir pantai, seperti disampaikan kepala patroli laut, Laksamana Mohamad Zubil Mat Som.
Sementara itu, 20 pria dan dua perempuan ditemukan selamat setelah berangkat dari pulau terdekat di Indonesia, dan telah ditahan, kata Mohamad Zubil.
Mereka yang hilang diyakini telah melarikan diri dan bersembunyi atau tenggelam. Pihak berwenang telah mengerahkan kapal dan pesawat untuk mencari mereka.
“Kami sangat menyayangkan tragedi mematikan ini,” kata Zubil.
“Saya mendesak para migran untuk tidak memasuki Malaysia secara ilegal,” lanjutnya. (IA)