JAKARTA — Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto kembali melakukan mutasi besar-besaran terhadap 80 Perwira Tinggi (Pati) TNI.
Salah satunya adalah Mayjen TNI Dudung Abdurachman, yang sebelumnya menjabat sebagai Pangdam Jaya, dimutasi menjadi Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Mayjen Dudung dikenal pernah bersikap keras pada Front Pembela Islam (FPI) dan memerintahkan penurunan baliho Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab.
Mayjen Dudung akan mengantikan Letjen TNI Eko Margiyono yang sebelumnya menjabat sebagai Pangkostrad. Sementara Letjen TNI Eko Margiyono dimutasi sebagai Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, yang sebelumnya dijabat oleh Letjen TNI Ganip Wasito.
Seperti diketahui, Letjen TNI Ganip Wasito kini menjabat sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengantikan Letjen TNI Doni Monardo, yang dimutasi menjadi Pati Mabes TNI AD dalam rangka pensiun.
Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Laut (KH) Edys Riyanto dalam siaran persnya, di Jakarta, Selasa (26/5) malam, mengatakan, mutasi dan rotasi jabatan Pati TNI itu dalam rangka memenuhi kebutuhan organisasi dan pembinaan karier. Mutasi juga untuk mengoptimalkan pelaksanaan tugas-tugas TNI yang semakin kompleks dan dinamis.
Dikatakannya, berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/435/V/2021 tanggal 25 Mei 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI telah ditetapkan mutasi dan promosi jabatan 80 Perwira Tinggi (Pati) TNI terdiri dari 46 Pati TNI AD, 15 Pati TNI AL dan 19 Pati TNI AU.
Berikut 46 Pati TNI AD yang dimutasi:
- Letjen TNI Doni Monardo dari Kepala BNPB menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)
- Letjen TNI Ganip Warsito dari Kasum TNI menjadi Kepala BNPB
- Letjen TNI Eko Margiyono dari Pangkostrad menjadi Kasum TNI
- Mayjen TNI Dudung Abdurachman dari Pangdam Jaya menjadi Pangkostrad
- Mayjen TNI Mulyo Aji dari Aspers Kasad menjadi Pangdam Jaya
- Mayjen TNI Wawan Ruswandi dari Danpussenkav Kodiklatad menjadi Aspers Kasad
- Letjen TNI Besar Harto Karyawan dari Koorsahli Kasad menjadi Pati Mabes TNI AD (dalam rangka pensiun)