Banyak pihak yang menyayangkan tindakan kepolisian tersebut untuk mencegah keributan. Akhirnya, tragedi berdarah itu pun menjadi sejarah kelam Indonesia di bidang persepakbolaan.
Diketahui media The New York Times merupakan media besar asal Amerika Serikat. Hal ini tentu cukup memalukan bagi Indonesia karena kinerja polisi Indonesia dikritik.
Media Amerika Serikat, New York Times, menyorot aksi polisi di tengah tragedi Kanjuruhan, Malang, yang dinilai kurang latihan untuk mengendalikan massa, dan tragedi Kanjuruhan mengungkap masalah-masalah yang ada di kepolisian.
“Para pakar menyebut tragedi tersebut mengungkap masalah-masalah sistemik yang menghadapi polisi, banyak dari mereka yang tak dilatih dengan baik untuk mengendalikan kerumunan dan sangat termiliterisasi,” tulis artikel New York Times berjudul “Deadly Soccer Clash in Indonesia Puts Police Tactics, and Impunity, in Spotlight”, dikutip Selasa (4/10/2022).
Lebih lanjut, NYT juga menulis, para analis membahas bahwa polisi seringkali tidak perlu bertanggung jawab terhadap perbuatan mereka. Selama lebih dari 20 tahun, para aktivis HAM dan ombudsman RI juga telah mempertanyakan tindakan Polri, tetapi seringkali laporan itu tak diurus.
“Tak ada kepentingan politik agar benar-benar menghadirkan pasukan polisi yang profesional,” ujar Jacqui Baker, ekonom politik di Murdoch University, Indonesia.
Baker yang mempelajari kebijakan di Indonesia menyebut impunitas terus-menerus terjadi.
NYT juga menyorot jatuhnya opini terhadap para polisi. Kepercayaan publik turun dari 71,6 persen pada April 2022, menjadi 54,2 persen pada Agustus 2022.
Masalah Akuntabilitas
Masalah lainnya adalah akuntabilitas terkait anggaran polisi yang fantastis. Anggaran polisi tahun ini lebih besar dari anggaran pendidikan dan kesehatan.
Anggaran polisi pada 2022 adalah Rp 107 triliun (sekitar US$ 7 miliar). Banyak dari jumlah tersebut digunakan untuk gas air mata, baton, dan masker gas.
Para pakar kepolisian menyebut tahun 2019 adalah saat perubahan terkait pemakaian gas air mata. Pada Mei 2019, polisi bentrok dengan pendemo pemilu, sehingga sejumlah orang tewas, termasuk remaja.