Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Sudah Dirancang Jadi Presiden Sejak 1990, Prabowo Ternyata Proyek Besar Soemitro

"Sebuah pemikiran, visi yang luar biasa. Makna dari segala makna adalah demokrasi, ekonomi, kerakyatan, dan demokrasi politik yang musyawaran mufakat. Itu yang menjadi inti dari ajaran Prof Soemitro," imbuhnya. 
Begawan ekonomi Prof Soemitro Djojohadikusumo ternyata sudah merancang anaknya, Prabowo Subianto menjadi Presiden RI sejak tahun 1990.

Infoaceh.net – Begawan ekonomi Prof Soemitro Djojohadikusumo ternyata sudah merancang anaknya, Prabowo Subianto menjadi Presiden RI sejak tahun 1990.

Hal ini diungkap mantan Sekretaris Prof Soemitro Djojohadikusumo, Nehemia Lawalata dalam sebuah video yang dikutip redaksi Kamis 7 Agustus 2025.

“Beliau bilang saya seperti petani yang ditugaskan menabur benih di seluruh Indonesia, untuk apa? Untuk pada saatnya nanti Prabowo menjadi presiden,” kata Nehemia.

Nehemia mengatakan pada 29 Mei 1990, dirinya mendapatkan tugas khusus dari Prof Soemitro untuk berkeliling Indonesia menyampaikan tulisan-tulisan buah pikiran menteri era Orde Lama dan Orde Baru itu ke seluruh Indonesia.

“Saya diminta beliau belajar dari rakyat, karena rakyat merupakan sumber ilmu pengetahuan, setelah kitab-kitab suci,” kata Nehemia.

Sejak itulah, hingga tahun 1994, Nehemia berkeliling Indonesia untuk menabur benih pemikiran Prof Soemitro terkait Politik dan ekonomi dari Sabang sampai Merauke.

“Setelah dari Samarinda ke Makassar, kemudian kembali ke Jakarta beliau memanggil saya,” kata Nehemia.

Di situlah Prof Soemitro membuka rahasia bahwa tugas yang diberikan kepada Nehemia terkait rencananya menjadikan Prabowo Subianto menjadi presiden berikutnya.

“Beliau sudah merancang seorang pemimpin besar ke depan, dari tahun 1990 sampai 2024 sekitar 34 tahun,” kata Nehemia.

“Sebuah pemikiran, visi yang luar biasa. Makna dari segala makna adalah demokrasi, ekonomi, kerakyatan, dan demokrasi politik yang musyawaran mufakat. Itu yang menjadi inti dari ajaran Prof Soemitro,” imbuhnya.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Bupati Kolaka Timur Abdul Aziz yang juga kader Partai NasDem dikabarkan terkena operasi tangkap tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, H. Rokhmat Ardiyan, bersama perwakilan PT PLN (Persero) menyerahkan secara simbolis bantuan sambungan listrik gratis kepada warga di Pondok Pesantren Bani Ilyas, Desa Cipancur, Kuningan, Selasa (5/8/2025).
Usai diperiksa selama sembilan jam lebih, mantan Mendikbudristek Nadiem Makarim buru-buru meninggalkan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk kembali ke keluarga.
Kepala Kantor Komunikasi Presiden (PCO), Hasan Nasbi, menyatakan dirinya tidak dapat mengonfirmasi siapa pihak yang dimaksud oleh Presiden dalam pernyataan tersebut. 
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Setyo Budiyanto merespons bantahan Bupati Kolaka Timur (Kotim), Abd Azis yang disebut rekan kerjanya terjaring operasi tangkap tangan (OTT).
Presiden Prabowo Subianto berbincang hangat dengan sejumlah menteri dalam pembukaan Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri Indonesia (KSTI) 2025 di ITB, Kamis (7/8/2025). | Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Bupati Kolaka Timur yang juga kader Partai NasDem Abdul Aziz bisa dijerat pasal Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Presiden RI Prabowo Subianto saat memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Rabu (6/8/2025). (Foto: Setkab)
Anggota Komisi VII DPR RI, Ratna Juwita Sari
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) A. Muhaimin Iskandar mengapresiasi semangat mahasiswa dalam mengentaskan kemiskinan.
Anggota Komisi XIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mafirion
Anggota Komisi VI dari Fraksi PKB, Nashim Khan
Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKB, Abdullah
Wakil Ketua Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKB, Chusnunia Chalim, menilai UMKM belum dilibatkan optimal dalam program Makan Bergizi Gratis yang digagas Presiden Prabowo Subianto. (Foto: DPR RI)
Prof. Nilam Sari (kiri) dan Prof. Salami (kanan)
Ketua KKN L XXVII-180 Universitas Syiah Kuala, Muliadi, menyerahkan plakat penghargaan kepada Geuchik Gampong Rabo sebagai bentuk apresiasi atas dukungan selama pelaksanaan KKN, Selasa (29/7/2025).
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Mohamad Hekal, mengapresiasi pertumbuhan ekonomi nasional di kuartal II-2025 yang mencapai 5,12%, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x