SOLO — Pemandangan tidak biasa terlihat dari sejumlah pusat perbelanjaan di Kota Solo di hari pertama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Sabtu (3/7/2021). Suasana mal terlihat sepi dan sejumlah tenant tutup selama penerapan PPKM Darurat.
Salah satu mal di Solo yang terlihat begitu lengang yakni Solo Grand Mall (SGM). Pusat perbelanjaan yang terletak di jalan Slamet Riyadi itu terlihat begitu sepi dan jauh berbeda dibandingkan di hari biasanya.
“Operasional mal masih buka, hanya beberapa tenant saja yang boleh dibuka, supermarket, makanan masih boleh. Karena memang tidak semua tenant yang diperbolehkan, seperti fashion tidak boleh buka,” ujar Public Relation (PR) SGM, Ni Wayan Ratrina, kepada wartawan, Sabtu (3/7/2021) seperti dilansir dari detikcom.
Untuk makanan, Ina melanjutkan, hanya diperbolehkan dibawa pulang dan tidak dimakan di tempat. “Tenant foodcourt hanya boleh pembelian secara online atau take away, tidak boleh dimakan di tempat,” ungkapnya.
Dengan adanya PPKM Darurat ini, Ina memastikan, jumlah pengunjung akan jauh menurun dibandingkan biasanya.
“Pengunjung turun drastis, sebelumnya satu minggu terakhir 16 ribu pengunjung itu saat weekend, kalau weekday 12 ribu, turun jadi 13 ribu pengunjung saat weekend sedangkan saat weekday hanya 10 ribu pengunjung,” ucapnya.
Kondisi yang sama juga terlihat di Solo Paragon Mall (Sopar). Chief Marketing Communication (Marcom) Solo Paragon Mal Veronica Lahji mengatakan, di Sopar yang boleh dibuka sesuai dengan SE.
“Swalayan masih boleh buka, tenant yang buka paling hanya 20 persen. Mereka pilih tutup dari pada tidak cucuk (untung),” ungkapnya.
Selama PPKM Darurat ini, ujar Vero, pihaknya juga menerapkan sejumlah aturan baru. “Seperti nanti pengunjungnya masuk lewat mana, kemudian untuk pembeli makanan juga diberitahu kalau tidak boleh dimakan di tempat,” lanjutnya.
Sebelumnya, Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, memutuskan untuk tetap membuka mal selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Aturannya beda, tapi tetap ketat.
Apa alasan aturan PPKM Darurat berbeda dengan yang ada di pusat? Soal ini, Gibran tetap ingin mal tak tutup keseluruhan. Alasannya, ada beberapa mitra di mal yang bisa bergerak guna memenuhi kebutuhan yang ada.
“Buka (Mal). Tapi nanti ada aturan-aturannya. Yang buka hanya yang jualan makanan, obat, dan supermarket. Itu pun harus dibatasi,” jelas Gibran, belum lama ini.
Selain itu, pedagang makanan yang termasuk sektor esensial juga akan tetap dibuka. Hal tersebut dipersiapkan Gibran untuk bisa melayani secara take away atau delivery saja.
“Tidak ada dine-in,” jelas Gibran.
Gibran berharap, pemberlakuan PPKM Darurat ini tidak membuat warganya panik. Saat PPKM Darurat, fasilitas tidak benar-benar di non-aktifkan, khususnya kebutuhan sehari-hari. (IA)