BANDA ACEH — 26 dari 34 provinsi di Indonesia, telah mendaftarkan atletnya, mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Kelompok Umur (KU) ke-XV, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) pada 18-25 November 2021 di Venue Wall Climbing FPTI Aceh, Stadion Harapan Bangsa, Lhong Raya Kota Banda Aceh.
Kejurnas ini akan dibuka Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI) Zannuba Ariffah Chafsoh (Yenny Wahid), Kamis pagi (18/11).
Diikuti 26 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Jambi, Bengkulu, Banten, DKI Jakarta, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Papua dan Maluku.
Sementara empat provinsi yang absen adalah, Lampung, NTB, Gorontalo, Sulawesi Barat dan Sulawesi Tenggara.
“Ibu Ketum besok, Rabu (17/11) sore tiba di Banda Aceh,” kata Ketua Umum FPTI Aceh, Muhammad Saleh, Selasa (16/11) di Banda Aceh.
Sebagai tuan rumah, jelas Saleh, Pengrov FPTI Aceh siap mengelar event akbar ini. “Semua persiapan menjelang hari H sudah 90 persen rampung. Hanya tinggal beberapa perbaikan saja dan besok sudah 100 persen siap,” kata dia.
Menurut Saleh, Kejurnas ini diikuti sekitar 250 atlet, didukung 26 orang Manager Tim (Kontingen), 35 Official, 35 Pelatih, 25 Tim Teknis dari PP FPTI serta 45 Tim Teknis dan Panitia Lokal. “Mereka sudah tiba sejak tanggal 14 November 2021 lalu di Banda Aceh.”
Adapun kategori yang dipertandingan sebut Shaleh, YOUTH LEAD (Putra), SPEED WR (Youth B), BOULDER (Youth B), COMBINED (Junior Putra).
Selain itu, ada LEAD (Kids) dan SPEED KLASIK (Youth D Putra). “Untuk junior tahun kelahiran 2003-2002. Youth A (2005-2004). Youth B (2007-2006), Youth C (2009-2008) dan Youth D (2011-2010). Total seluruh ada 28 medali emas yang diperebutkan,” ujar Saleh.
Persiapan Porwil dan PON Aceh
Menurut Saleh, dipercayanya FPTI Aceh sebagai tuan rumah Kejurnas 2021, akan dijadikan sebagai uji coba dan proses pembelajaran dalam tata kelola pelaksanaan even atau kejuaraan.
Maklum, tahun 2023 mendatang, Aceh sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Sumatera dan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024. “Jadi, kesempatan ini juga akan dijadikan sebagai ajang belajar bagi kawan-kawan menyambut Porwil dan PON mendatang,” ungkap Saleh.
Hingga saat ini, sejumlah kontingen dari 26 provinsi mulai tiba di Kota Banda Aceh. Mereka tersebar di berbagai hotel dan penginapan. Bahkan ada yang mengontrak rumah milik warga.
“Sesuai ketentuan yang berlaku, selama pelaksanaan Kejurnas, semua atlet, pelatih dan official serta panitia tetap mematuhi protokol kesehatan,” ujar Saleh.
Terkait masalah pakaian atlet, menurut Saleh pihaknya telah menginformasikan kepada seluruh peserta untuk tetap mengikuti nilai-nilai kearifan lokal Aceh yang memberlakukan syariat Islam.
Begitupun, bukan berarti tak ada pengecualiaan. “Artinya, bagi atlet non muslim tetap diperbolehkan tidak mengunakan jilbab atau penutup kepala. Tetapi tetap harus memakai celana panjang,” sebut Shaleh. (IA)