BANDA ACEH – Gubernur Aceh Nova Iriansyah melepas kontingen Aceh untuk mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 Tahun 2021 di Papua, Jum’at (24/9) malam. Acara pelepasan dilakukan dalam bentuk seremonial peusijuek yang juga dibarengi dengan makan malam bersama di Anjong Mon Mata, Banda Aceh.
Turut hadir Wali Nanggore Aceh Malik Mahmud Al-Haythar, Ketua DPRA Dahlan Jamaluddin, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Achmad Marzuki, Staf Ahli Gubernur, Asisten Setda, Kadispora Aceh, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Ketua dan Pengurus KONI Aceh, Pengurus Organisasi, Pelatih, dan Pembina olahraga di Aceh dan Para atlit PON serta official Kontingen Aceh.
Aceh mengirimkan sebanyak 127 atlet dari 26 cabang olahraga (Cabor) PON XX Papua 2021, baik perorangan maupun beregu yang akan berlangsung 2 sampai 15 Oktober 2021.
Dalam sambutannya pada acara pelepasan tersebut, Gubernur Nova menyebutkan dukungan untuk pembangunan bangsa dan negara tidak hanya dalam bentuk pembangunan fisik atau ekonomi, tapi juga dalam bidang olahraga dan pembinaan generasi muda.
“Dengan semua anugerah itu, hari ini kita mengutus atlet-atlet terbaik Aceh untuk mengikuti PON ke-20 yang berlangsung di Papua mulai 2-15 Oktober 2021,” ujar gubernur.
Nova berharap, dengan perjuangan keras dan doa yang tulus seluruh lapisan masyarakat akan memudahkan jalan bagi para atlet untuk mengukir prestasi yang membanggakan daerah. “Untuk itu, atas nama Pemerintah Aceh, saya mengucapkan selamat kepada para atlet Aceh yang telah mendapatkan kepercayaan berlaga di forum olahraga terbesar nasional dengan membawa bendera Aceh. Berjuanglah sekuat tenaga demi kehormatan daerah kita,” kata gubernur.
Lima Kunci Keberhasilan
Pada kesempatan itu Gubernur Nova juga menyampaikan lima kunci keberhasilan untuk menjadi pegangan teguh para atlit Aceh saat mengikuti pertandingan nanti.
Pertama, gubernur berpesan para atlet selalu menjaga rasa percaya diri, memperkuat mental, tidak ragu-ragu dalam menghadapi setiap pertandingan. “Bangun dan kembangkan kekuatan itu. Yakinkan diri Anda, bahwa kalian lebih unggul dibanding lawan,” kata gubernur.
Kedua, para atlet memaksimalkan seluruh potensi yang ada dalam diri mereka. “Jangan ada beban yang disimpan. Ingat, Saudara-Saudara adalah atlet-atlet pilihan yang diseleksi dari berbagai daerah. Itu berarti anda sekalian bukanlah orang sembarangan. Dan saya yakin, Saudara-Saudara juga sudah berpengalaman dalam kompetisi lokal. Itu semua adalah modal berharga untuk bisa mengalahkan lawan di pertandingan nanti,” pesan gubernur.
Ketiga, para atlet juga diminta menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh dengan beristirahat yang cukup, tidur yang cukup, jaga pola makan sehat, serta selalu berpikir positif.
“Keempat, kepada official, pelatih, pendamping, dan semua yang terlibat dalam manajemen kontingen Aceh, saya minta agar melaksanakan tugas dengan baik. Jangan ditambah beban apapun kepada atlet kita, selain fokus kepada pertandingan. Jika ada keluhan dari atlet, cepat ditangani dengan baik agar atlet kita tidak menghadapi kendala apapun selama kompetisi berlangsung,” harap gubernur.
Pesan kelima, gubernur meminta para atlet memperkuat ibadah dan selalu berdoa kepada Allah SWT, agar cita-cita baik ini mendapatkan ridha Allah, sehingga tujuan perjuangan berhasil dengan baik. “Tentu saja saya juga menyeru kepada masyarakat Aceh untuk memberikan dukungan kepada para atlit kita ini, sehingga para atlit Aceh siap tampil dengan kemampuan terbaiknya,” ujar gubernur.
Apresiasi prestasi yang diraih selama ini
Selain itu Gubernur pada kesempatan itu juga menyebutkan, dalam lima tahun terakhir prestasi olahraga Aceh sebenarnya sudah cukup meningkat.
Pada PON di Jawa Barat lima tahun silam, kata gubernur, atlit Aceh sukses mendulang 8 emas, 7 perak, dan 9 perunggu. Raihan ini melewati target yang ditetapkan KONI Aceh.
Gubernur juga menyebutkan, di berbagai Kejurnas lainnya, atlet Aceh juga banyak meraih prestasi membanggakan, termasuk pada cabang olahraga angkat besi di mana Aceh memiliki lifter putri terbaik nasional peringkat 5 dunia di kelas 87 kg. Karena itu, lanjut gubernur, tidak heran jika KONI Aceh mematok target cukup tinggi pada PON Papua ini.
“Saya sempat mendengar kalau Ketua Umum KONI Aceh memasang target 13 medali emas. Tentu sudah ada kalkulasi yang tajam terkait target ini. Kalau saja bisa tercapai, jelas ini prestasi yang luar biasa. Pencapaian ini pasti menjadi modal berharga bagi kita dalam menyongsong PON ke-21 tahun 2024,” sebut gubernur.
Lebih lanjut, tambah gubernur, pada PON tahun 2024 nanti Aceh akan menjadi tuan rumah bersama dengan Provinsi Sumatera Utara. Momentum itu diminta harus dimanfaatkan untuk membangkitkan prestasi olahraga Aceh.
PON Papua ini juga diharap menjadi batu loncatan untuk PON 2024 nanti. Jika atlet Aceh mampu meraih prestasi terbaik pada PON 2021 ini, maka cahaya terang diharapkan akan menaungi prestasi Aceh pada PON 2024.
“Karena itu, kepada semua atlet Aceh, kami berharap agar kalian selalu tampil prima di setiap pertandingan. Jaga sportivitas dan ukirlah prestasi yang membanggakan bagi rakyat Aceh. Insya Allah Pemerintah Aceh akan menyiapkan bonus melalui KONI bagi para atlet yang bisa menorehkan prestasi pada PON kali ini,” pungkas gubernur.
Pada kesempatan ini, gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada KONI Aceh dan semua pihak yang selama ini telah mendukung persiapan atlet Aceh dalam menghadapi PON ini.
Gubernur berharap harmonisasi dan kerja sama yang telah dibangun selama ini dapat lebih ditingkatkan di masa-masa mendatang.
Ketua Umum KONI Aceh Muzakir Manaf, Wali Nanggroe Malik Mahmud dan Pangdam Iskandar Muda Mayjen Achmad Marzuki masing-masing juga tampil memberikan semangat kepada para atlet.
Ketiganya berharap para atlet terus menjaga kondisi fisik menjelang pertandingan dan berharap dapat memperoleh hasil maksimal nantinya.
Berikut 127 atlet Aceh dari 26 cabang olahraga yang akan bertarung di PON Papua yaitu Anggar (8 atlet), Angkat Besi (2 atlet), Binaraga (1 atlet), Atletik (2 atlet), Biliar (1 atlet), Kempo (2 atlet), Menembak (4 atlet), Muaythai (8 atlet), Panahan (8 atlet), Panjat Tebing (3 atlet), Pencak Silat (3 atlet), Renang (2 atlet), Sepak Bola (20 atlet), Taekwondo (2 atlet).
Tarung Derajat (12 atlet) dan Wushu (2 atlet), Bermotor (4 atlet), Dayung (8 atlet), Layar (1 atlet), Rugby (24 atlet), Selam (1 atlet), Senam (1 atlet), Sepak Takraw (2 atlet), Sepatu Roda (2 atlet), Terjun Payung (1 atlet) dan Judo (3 atlet). (IA)