“Kami harus memainkan permainan terbaik kami. Kami memiliki peluang. Kami tidak boleh puas dengan mencapai perempat final,” kata Luka Modric.
Brasil juga dapat turun dengan kekuatan penuh setelah bek kiri Alex Sandro sudah kembali bisa dimainkan. Tak ada satu pun pemain yang cedera, juga tak ada yang terkena skorsing.
Sebelumnya, Neymar dan Danilo bermain lagi sejak 16 besar ketika mengalahkan Korea Selatan, setelah sembuh dari cedera pergelangan kaki. Ketika mereka kembali, pelatih Tite melakukan improvisasi dalam menempatkan pemain, termasuk memasang mereka bukan dalam posisi alaminya.
Kini, saat Brasil melawan Kroasia, Tite bisa menurunkan tim pilihan pertama yang menempati posisi alaminya, termasuk dua bek sayap Danilo dan Alex Sandro. Begitu pula dengan Neymar yang tajam selama melawan Korea Selatan, akan kembali dipasang di depan untk merusak permainan Kroasia.
Neymar diperkirakan bakal tampil dengan motivasi ekstra, yakni menyamai rekor gol terbanyak sepanjang masa Brasil yang saat ini dipegang Pele dengan 77 gol. Pemain Paris Saint-Germain (PSG) itu hanya butuh satu gol lagi untuk mencatat rekor yang sama dengan sang legenda.
Di satu sisi, Kroasia melangkah ke perempat final dengan mengalahkan Jepang lewat adu penalti menyusul hasil imbang 1-1 selama 120 menit. Luka Modric dan rekan-rekannya menghadapi tugas berat menghadapi Brasi yang posturnya jauh lebih besar dibandingkan Jepang.
Kroasia masih mengandalkan pemain berpengalaman, yakni Modric, Dejan Lovren, Ivan Perisic, dan Marcelo Brozovic. Finalis Piala Dunia 2018 itu tiba di Qatar sebagai salah satu tim dengan skuad rata-rata sudah berumur yang bisa kesulitan mengimbangi ekplosivitas Brasil.
“Brasil memang favorit, akui saja,” kata Dalic seperti dikutip Reuters. “Brasil adalah tim terkuat dan terbaik di Piala Dunia ini. Brasil memang tim mengerikan.”
Meski begitu, Dalic menegaskan bahwa skuadnya akan menjalani pertandingan ini dengan penuh keyakinan dan menikmati kesempatan melawan Brasil.
Pelatih Kroasia itu meyakini timnya bisa berbuat lebih di lapangan meski dalam empat pertemuan sebelumnya melawan Brasil, Kroasia menelan tiga kali kekalahan termasuk 0-1 pada Piala Dunia 2006 dan 1-3 di Piala Dunia 2014.