Dua Mantan Atlet Nasional Panaskan Laga Perdana Kejuaraan Badminton Kapolda Aceh Cup 2025
Banda Aceh, Infoaceh.net — Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko membuka Kejuaraan Badminton Kapolda Aceh Cup 2025 di GOR KONI Aceh, Kamis, 24 Juli 2025. Turnamen dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79 itu diwarnai opening dance yang dipersembahkan oleh Wonderlust Dance Company, yang disusul devile atlet.
Dalam sambutannya, Kapolda Aceh menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh atlet, pelatih, dan ofisial yang berpartisipasi dalam kejuaraan ini.
Ia menekankan turnamen bukan semata-mata ajang untuk meraih kemenangan, tetapi juga sebagai wadah menjalin silaturahmi, mempererat persahabatan, dan menumbuhkan semangat sportivitas di kalangan pencinta olahraga, khususnya bulu tangkis di Aceh.
“Kejuaraan badminton ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Polda Aceh dalam rangka menyemarakkan peringatan Hari Bhayangkara ke-79. Turnamen ini berlangsung selama empat hari, mulai 24-27 Juli 2025,” ujar Achmad Kartiko.
Jenderal bintang dua lulusan Akabri 1991 itu juga menyampaikan kebanggaannya terhadap penyelenggaraan turnamen ini, karena bukan hanya melatih fisik dan ketangkasan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai disiplin, kerja sama tim, dan semangat pantang menyerah.
Kebanggaan tersebut, lanjutnya, semakin lengkap karena laga pembuka dimeriahkan oleh dua mantan atlet nasional yang kini juga dikenal sebagai influencer, yakni Silvi Wulandari dan Zahra Arulia M.
Kehadiran keduanya diharapkan mampu menjadi inspirasi dan motivasi, khususnya bagi generasi muda, untuk menjadikan olahraga sebagai gaya hidup sehat sekaligus sarana meraih prestasi.
“Kejuaraan ini juga diharapkan mampu memperkuat soliditas dan mempererat rasa persatuan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Menutup sambutannya, Kapolda Aceh mengucapkan selamat bertanding kepada seluruh peserta, serta mengajak semua pihak untuk menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas, kejujuran, dan semangat fair play.
“Dalam setiap kompetisi, menang atau kalah adalah hal yang lumrah. Namun yang jauh lebih penting adalah semangat juang, etika bertanding, dan sikap saling menghormati yang kita tunjukkan sepanjang turnamen berlangsung. Mari kita terus bekerja sama dan sama-sama bekerja untuk menciptakan suasana yang positif dan kompetitif—baik di lapangan maupun dalam pengabdian kita kepada masyarakat,” pungkasnya.
