“Kami sangat mengapresiasi kongres ini digelar. Ini menjadi momentum kebangkitan sepakbola di Kota Banda Aceh,” ujarnya optimis.
Ketua Asprov PSSI Aceh, Nazir Adam mengatakan, secara potensi Banda Aceh gudang talenta sepakbola. Hanya saja Askot perlu membuat konsep pembinaan yang baik untuk melahirkan pemain-pemain handal yang nanti dapat memperkuat Aceh di PON 2024.
Ia kemudian menyarankan agar digulir kompetisi U-19 yang diikuti oleh seluruh klub yang bernaung di bawah Askot PSSI Kota Banda Aceh.
“Ini penting agar kita punya pilihan untuk memilih pemain menghadapi PON 2024. Meski Banda Aceh tidak berkiprah di PORA kali ini, bisa saja pemain yang dibutuhkan akan lahir dari kompetisi tersebut. Target kita di PON adalah medali emas,” pesan Nazir Adam.
Selain itu, ia juga meminta ada pengembangan untuk pelatih dan wasit. Jika kompetisi rutin digulir, maka mereka memiliki sarana untuk mengimplementasikan keilmuannya.
Sementara Ketua KONI Banda Aceh Hamdani Basyah yang ikut menyampaikan sambutannya berharap kongres biasa Askot PSSI Kota Banda Aceh dapat melahirkan kepengurusan yang nantinya mampu mendorong prestasi sepakbola Banda Aceh.
Sebagai catatan, kata Hamdani, dari sisi prestasi dalam beberapa tahun sepak bola Banda Aceh mengalami kemunduran dan sedikit mengecewakan para pecinta sepakbola, dimana Banda Aceh dua kali berturut-turut gagal lolos ke PORA, termasuk ke PORA Pidie yang akan digelar Desember nanti.
“Untuk itu, besar harapan kami kongres ini dapat melahirkan warna baru yang bisa hadirkan prestasi sepakbola Banda Aceh,” harap Hamdani. (IA)