BANDA ACEH – Para pimpinan KONI se-Sumatera berkumpul di Banda Aceh dalam rangka mengikuti kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) terkait pelaksanaan Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) XI Tahun 2023.
“Ada beberapa keputusan yang telah ditetapkan dari hasil Rakor tersebut,” kata Sekretaris zumum (Sekum) KONI Aceh M Nasir Syamaun, Jum’at, 9 September 2022.
Keputusan Rakor yang digelar dari 6-7 September 2022 tersebut, kata M Nasir, telah dituangkan dalam sebuah Surat Keputusan (SK) yang ditandatangani 9 pimpinan KONI Provinsi se-Sumatera.
Keputusan tersebut antara lain, mekanisme pemilihan calon rumah Porwil XI Tahun 2023, serta merekomendasikan Provinsi Riau dan Sumatera Selatan (Sumsel) sebagai calon tuan rumah.
Untuk penetapan calon tuan rumah akan dilaksanakan pada 20 September 2022, melalui mekanisme pemilihan dengan zoon meeting yang dilaksanakan oleh KONI Aceh.
Selain itu, Rakor juga merekom Provinsi Bengkulu dan Kepulauan Riau sebagai calon tuan rumah pengganti.
Penetapannya akan dilakukan pada 4 Oktober 2022 yang juga melalui mekanisme pemilihan lewat zoon meeting, dengan catatan jika Riau dan Sumatera Selatan gagal ditetapkan sebagai Tuan Rumah Porwil 2023.
Ketua Umum KONI Aceh Muzakir Manaf dalam sambutannya sebelum membuka Rakor mengatakan, pelaksanaa forum koordinasi KONI se-Sumatera tersebut merupakan inisiasi dari KONI Aceh, berdasarkan arahan dari Ketua Umum KONI Pusat dan Pj Gubernur Aceh yang disampaikan pada pelantikan PB PON 2024 Aceh-Sumut Wilayah Aceh beberapa waktu lalu.
“Berdasarkan hasil pemilihan di Bengkulu tahun 2019, Aceh telah ditetapkan sebagai Tuan Rumah Porwil Tahun 2023. Namun berdasarkan perkembangan terkini, Ketua Umum KONI Pusat dan Pj Gubernur Aceh meminta kita (Aceh) untuk fokus pada percepatan persiapan PON XXI Tahun 2024,” kata Mualem, sapaan akrab Muzakir Manaf.
Diputuskannya Aceh dan Sumatera Utara yang berhak atas tiket kelolosan langsung (wild card) untuk seluruh nomor pertandingan di PON 2024, menjadi salah satu pertimbangan agar Porwil 2023 sebagai ajang perebutan tiket PON 2024 untuk wilayah Sumatera sebaiknya diselenggarakan oleh provinsi lain.
