Sekelompok kecil pendukung timnas Spanyol di belakang gawang tidak hanya akan pergi dengan hati hancur, tetapi dengan gendang telinga berdenging sepanjang sisa malam itu.
Kapten tim Romain Saiss melambangkan semangat Maroko, bermain dengan cedera hamstring. Nayef Aguerd dari West Ham sangat luar biasa sebelum dia tertatih-tatih karena cedera, sementara gelandang Sofyan Amrabat mengganggu timnas Spanyol sepanjang pertandingan.
Reragui menambahkan: “[Spanyol adalah] salah satu tim terbaik di dunia, jika bukan yang terbaik. Kami tidak bisa bermain terlalu ke depan karena itulah yang mereka ingin kami lakukan.
“Kami sabar dan tahu jika kami sampai di sana, kami memiliki peluang dengan salah satu penjaga gawang terbaik di dunia. Kami berjuang untuk itu.”
Salah seorang penggemar Maroko, Azam, merayakan kemenangan tim kesayangannya di luar stadion, mengatakan kepada BBC Sport: “Tidak ada yang percaya, kami percaya. Kami percaya kami juga bisa menang lagi.
“Tim ini adalah pahlawan. Kami mencintai mereka dan mereka bisa mencapai semifinal, lalu final, lalu mereka bisa mengangkat Piala Dunia. Kami tidak takut dengan Spanyol. Mereka menguasai bola, kami menang.
“Perayaan di Maroko akan seperti yang belum pernah Anda lihat. Ini akan luar biasa. Seperti perayaan di sini.”
Dan dia benar. Perayaan berlangsung di ibu kota Rabat sembari mereka menantikan kejutan lainnya pada hari Sabtu ketika mereka menghadapi juara Eropa 2016 Portugal yang melibas Swiss dengan skor 6-1 pada babak 16 besar. (IA/BBC News)