Di sisi lain, kekuatan Maroko tergerus karena harus kehilangan Walid Cheddira yang terkena skorsing, serta bek dan kapten Romain Saiss yang dibekap cedera.
Maroko telah mencapai perempat final Piala Dunia pertamanya, juga menjadi tim Afrika pertama yang pernah menginjakkan kaki di semifinal turnamen akbar ini.
Maroko vs Prancis sendiri punya catatan sejarah pertemuan yang cukup panjang.
Kedua negara tercatat sudah 11 kali saling berhadapan diberbagai turnamen.
Namun di ajang piala dunia, pertemuan di babak semifinal Piala Dunia 2022 ini menjadi yang pertama kali kedua tim bertemu.
Singa Atlas julukan Maroko dan Prancis pertama kali berhadapan pada 28 April 1963. Saat itu Maroko berhasil menang dengan skor 2-1. Namun, sayangnya itu adalah kemenangan pertama dan terakhir untuk Maroko. Setelah itu Prancis selalu menang saat kedua negara bertemu
Secara Head to head, pencapain paling baik Maroko adalah imbang tiga kali sedangkan 7 di antaranya adalah kalah.
Terakhir Maroko dan Prancis saling berhadapan pada laga persahabatan 16 November 2007.
Kedua negara harus puas berbagi angka dengan skor 2-2.
Adapun pencetak gol dari Prancis saat itu adalah Sidney Govou dan Samir Nasri, sementara pencetak gol Maroko adalah Tarik Sektioui dan Youssef Mokhtari.
Pada Piala Dunia 2022 ini tentu bisa jadi momentum untuk Maroko dan memperbaiki catatan Head to head.
Terlebih kini Maroko mempunyai generasi emas yang dihiasi nama-nama beken seperti Achraf Hakimi hingga Hakim Ziyech.
Pelatih Maroko Walid Regragui mengingatkan pemainnya bahwa Prancis yang akan dihadapi dalam semifinal Piala Dunia 2022, Kamis (14/12) bukan semata mengandalkan Kylian Mbappe.
Ia memperingatkan pemainnya untuk juga fokus mematikan pergerakan pemain Prancis lainnya.
“Kami tidak akan membuat rencana antiMbappe karena Prancis tidak hanya dia. Kami mengetahui level permainan Antoine Griezmann,” jelasnya.
Di atas kertas, Prancis lebih diunggulkan dibanding Maroko. Namun, kesuksesan Hakim Ziyech dan kolege menembus semifinal dengan menyingkirkan tim-tim kuat seperti Belgia, Spanyol, dan Portugal menunjukkan Singa Atlas tidak bisa dipandang sebelah.