Misalnya merekrut atlet dari provinsi lain dengan iming-iming yang menggiurkan sehingga akan merugikan provinsi asal si atlet.
“Prestasi diperoleh dengan pembinaan, bukan dengan mengambil atlet yang telah dibina oleh daerah lain dengan iming-iming imbalan tertentu,” kata Zainudin.
Sementara Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam laporannya terkait kesiapan Aceh sebagai tuan rumah menyebutkan, Aceh telah mempersiapkan berbagai hal untuk menyambut PON XXI yang akan berlangsung tahun 2024.
Nova mengatakan, dalam pelaksanaannya nanti Aceh akan menjadi tuan rumah untuk 33 cabang olah raga dengan menggunakan berbagai lokasi di sejumlah kabupaten/kota. Mulai dari Kota Banda Aceh, Aceh Besar, Sabang, Pidie, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Tengah hingga Aceh Jaya.
Untuk itu pihaknya terus mempersiapkan berbagai kesiapan, seperti terkait sarana olahraga, perhotelan, transportasi, layanan kesehatan dan lainnya.
“Kita tentunya berharap, berbagai persiapan ini terus kita matangkan dan segala kekurangan segera kita lengkapi dan sempurnakan, khususnya di Provinsi Aceh ini. Sehingga PON XXI mendatang dapat berjalan dengan sukses dan meriah. Terutama yang paling penting juga dapat memuaskan atlet beserta official dan juga masyarakat,” kata Nova.
Selain itu, laporan kesiapan menjadi tuan rumah juga disampaikan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi. Dia mengatakan Sumatera Utara akan menjadi tuan rumah untuk 34 cabang olahraga.
Sama seperti Aceh, Sumatera Utara juga disebut telah merampungkan berbagai persiapan sehingga pelaksanaan PON nantinya berjalan sesuai harapan. (IA)