JAYAPURA – Gubernur Aceh Nova Iriansyah berjanji akan memberikan bonus kepada atlet Aceh yang meraih medali pada Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI di Provinsi Papua.
Gubernur Nova mengungkapkan, ia bersama Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Dedy Yuswadi AP sudah memperjuangkan penghargaan yang kongkrit, sebagai ucapan terima kasih kepada para atlet.
Hal itu disampaikan Nova saat bertemu dengan para atlet Peparnas Aceh, sekaligus menghadiri penutupan Peparnas 2021 di Papua, Sabtu (13/11). Penghargaan itu tambah Nova, tidak dibeda-bedakan dengan peraih mendali yang dicapai para atlet Tanah Rencong saat berjuang di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, beberapa waktu yang lalu.
“Hal ini sama perlakuannya seperti para atlet yang berlaga di PON lalu,” kata Gubernur Nova didampingi Kepala Badan Penghubung Pemerintah Aceh Almuniza Kamal.
Untuk itu, ia menyampaikan terima kasih kepada 22 atlet Peparnas Aceh berserta pelatih, official, dan pendamping, karena telah berjuang di even tingkat nasional ini.
“Saya pikir kepada semua peserta paralimpik, tidak ada kata yang bisa saya sampaikan kecuali terima kasih, perjuangan Anda dalam olahraga apalagi dalam paralimpik sama dengan perang,” sebut Nova.
Apapun hasilnya kata Nova, harus tetap disyukuri. Tapi paling penting adalah, para atlet baik putra maupun putri yang berjuang di even paralimpik merupakan pejuang-pejuang daerah dan telah mengharumkan nama daerah.
“Saya atas nama Pemerintah daerah Aceh mengucapkan terima kasih kepada semua para atlet dan tim,” ujarnya.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Aceh Dedy Yuswadi AP juga menyampaikan hal senada. Dirinya bersyukur dengan hasil yang dicapai para atlet Peparnas Aceh di Papua. Meskipun target dua mendali emas belum berhasil dicapai.
“Alhamdulillah sampai hari ini kita sudah dapatkan satu emas, tiga perak dan dua perunggu. Sebelumnya di Jawa Barat mendapatkan dua emas, dua perak dan satu perunggu,” ujarnya.
Dedy mengatakan, sesuai dengan yang disampaikan Gubernur Aceh, dirinya juga telah mempersiapkan bonus tersebut, dan akan dianggarkan pada tahun 2022. Dalam pertemuan itu, hadir pula puluhan perkumpulan masyarakat Aceh yang berada di Papua. Mereka tergabung dalam paguyuban Persaudaraan Aceh Serantau atau dikenal dengan PAS.
“Puluhan masyarakat Aceh ini memang sudah dijadwalkan untuk bertemu dengan Gubernur Aceh. Pada pertemuan ini kita menyampaikan, saat ini masyarakat Aceh di Papua solid dan terus memberikan kontribusi pada ruang lingkup kemasyarakatan di Papua,” ujar Pembina PAS Dr Ichsan Ansari Ibrahim, yang juga Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Karya Pembangunan Papua (ITBKPP) Yayasan Pondok Karya Pembangunan (YPKP) Sentani di Kabupaten Jayapura. (IA)