Ribéry Sindir Ronaldo: Ballon d’Or Bukan Cuma Buat Juara Liga Champions!
Infoaceh.net – Perdebatan soal siapa yang layak meraih Ballon d’Or kembali memanas. Kali ini, komentar pedas datang dari legenda Prancis, Franck Ribéry, usai Cristiano Ronaldo menyebut bahwa penghargaan pemain terbaik dunia seharusnya hanya diberikan kepada mereka yang menjuarai Liga Champions.
Pernyataan Ronaldo disampaikan dalam konferensi pers jelang laga final UEFA Nations League antara Portugal dan Spanyol. Megabintang Al-Nassr itu menegaskan bahwa Liga Champions adalah tolok ukur utama kualitas seorang pemain.
“Menurut saya, pemain yang memenangkan Ballon d’Or haruslah yang menjuarai Liga Champions. Saya rasa, penghargaan ini telah kehilangan nilainya,” tegas Ronaldo, yang sudah lima kali menggenggam Ballon d’Or.
Komentar itu langsung mengundang reaksi dari Ribéry yang merasa “disentil” secara tak langsung. Melalui akun media sosial pribadinya (X dan Instagram), eks pemain Bayern Munich itu menyindir balik:
“Jadi, kamu HARUS juara Liga Champions dulu untuk dapat Ballon d’Or?” tulis Ribéry, disertai emoji tertawa.
Sindiran itu bukan tanpa alasan. Ribéry pernah menjadi finalis Ballon d’Or pada 2013 setelah tampil fenomenal bersama Bayern. Ia mempersembahkan treble winner—Bundesliga, DFB-Pokal, dan Liga Champions—ditambah gelar Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antarklub. Namun, ia harus merelakan trofi Ballon d’Or jatuh ke tangan Ronaldo, yang saat itu tidak meraih trofi satu pun bersama Real Madrid, meski mencetak 66 gol dari 56 laga.
Pernyataan Ronaldo kembali membuka perdebatan lama soal bobot kriteria Ballon d’Or. Meski kini menekankan pada tiga aspek—performa individu, prestasi kolektif, dan sportivitas—banyak pihak menilai faktor popularitas dan gelar tim lebih dominan.
Nama-nama seperti Ousmane Dembélé yang membawa PSG menjuarai Liga Champions kini disebut-sebut masuk radar kuat, bersaing dengan pemain muda seperti Lamine Yamal, hingga Mohamed Salah dan Raphinha.
Bagi Ribéry, menjadikan Liga Champions sebagai syarat mutlak terasa sempit. Ia menegaskan bahwa performa individu sepanjang musim seharusnya jadi pertimbangan utama, bukan hanya soal siapa angkat piala terbanyak.
“Saya sudah dinobatkan sebagai Pemain Terbaik Eropa pada 2013, tapi masih kalah di Ballon d’Or. Itu membuktikan bahwa gelar tim tak selalu menentukan,” ujar Ribéry dalam wawancara sebelumnya.
Penghargaan Ballon d’Or 2025 rencananya akan diumumkan pada 22 September mendatang. Di tengah persaingan sengit dan kriteria yang masih menuai pro-kontra, pernyataan Ribéry menjadi suara kritis yang mewakili banyak pemain hebat yang merasa tersisih bukan karena performa, tapi karena tak “cukup populer” atau gagal menjuarai kompetisi tertentu.
Debat antara nilai individu versus kolektivitas tim tampaknya akan terus menjadi warna dalam sejarah panjang Ballon d’Or.