DOHA — Kiprah Portugal di Piala Dunia 2022 terhenti di perempat final usai disingkirkan Maroko. Cristiano Ronaldo tak kuasa menahan tangis usai pertandingan.
Portugal secara mengejutkan ditumbangkan Maroko dengan skor 0-1 pada pertandingan di Stadion Al Thumama, Sabtu malam (10/12) Wib. Youssef En-Nesyri menjadi momok bagi Selecao das Quinas dengan golnya di akhir babak pertama.
Ronaldo memulai pertandingan dari bangku cadangan. Pemain terbaik dunia lima kali itu baru masuk di awal babak kedua usai menggantikan Ruben Neves demi menambah daya gedor Portugal demi menciptakan gol balasan.
Sayang sekali Ronaldo gagal menciptakan dampak berarti selama beraksi di atas lapangan. Mantan pemain Manchester United, Real Madrid, dan Juventus itu tercatat hanya membuat satu tembakan yang diselamatkan kiper Yassine Bounou di akhir permainan.
Usai peluit panjang wasit dibunyikan, Maroko bersuka cita merayakan kemenangan bersejarah usai menjadi wakil Afrika pertama yang menembus semifinal Piala Dunia.
Pemandangan kontras terjadi di kubu Portugal. Sorotan mengarah kepada Cristiano Ronaldo yang patah hati dan berurai air mata.
Tangis penyerang berusia 37 tahun itu tampak semakin menjadi setelah masuk ke dalam lorong pemain. Ronaldo terus mengusap air matanya saat berjalan ke ruang ganti Portugal. Beberapa orang staf terlihat ikut menghibur dia.
Dengan kekalahan dari Maroko, Portugal belum bisa menyamai pencapaian terbaiknya ketika finis empat besar di Piala Dunia 2006.
Sementara itu Ronaldo kemungkinan besar sudah memainkan pertandingan terakhirnya di Piala Dunia.
Maroko mengukir sejarah di Piala Dunia. Mereka jadi tim Afrika pertama yang tembus semifinal, usai mendepak tim kuat Portugal.
Maroko memastikan satu tempat di empat besar Piala Dunia 2022, usai menang 1-0 atas Portugal di Al Thumama Stadium, Sabtu (10/12/2022) malam WIB. Gol Youssef En-Nesyri pada menit ke-42 menjadi satu-satunya pembeda.
Singa Atlas menahan gempuran Portugal di babak kedua, bahkan ketika harus kehilangan pemain saat injury time tersisa lima menit. Kartu merah Walid Cheddira membuat perjuangan Maroko sempat lebih sulit.