Infoaceh.net, Banda Aceh — Tim Tinju PON Aceh akan melakukan uji coba terakhir ke Penang, Malaysia, sebagai bagian dari persiapan akhir sebelum berlaga di PON XXI 2024 yang akan berlangsung di Sumatera Utara (Sumut).
Kepala Pelatih Tinju PON Aceh Din Jauhari menyatakan, tim yang terdiri dari 20 orang bertolak ke Penang pada Sabtu malam, 10 Agustus 2024 melalui Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
“Tim kami terdiri 11 petinju putra dan 9 petinju putri. Mereka akan menjalani serangkaian latihan intensif di Penang sebagai bagian dari persiapan akhir sebelum bertanding di PON XXI,” kata Din Jauhari, Sabtu (10/8/2024).
Menurutnya, persiapan latihan saat ini sudah mencapai 80 persen. “Latihan berjalan lancar dan para atlet menunjukkan perkembangan yang signifikan. Kami optimis dengan tambahan latihan di Penang, mereka akan semakin siap menghadapi PON,” ujar Din.
Dia menerangkan Tim Tinju PON Aceh akan berlaga di beberapa kelas, mulai dari kelas ringan, menengah, hingga kelas berat.
Di Penang nanti, mereka akan melakukan uji coba melawan Tim Malaysia A dan Tim Malaysia B.
Din Jauhari menegaskan uji coba ini sangat penting untuk mengukur kemampuan para atlet. “Pertandingan melawan tim-tim Malaysia ini akan sangat berpengaruh terhadap kekuatan dan kesiapan tinju Aceh. Uji coba ini akan memberikan gambaran lebih jelas tentang strategi yang perlu kami terapkan di PON nanti,” jelasnya.
Selain itu, Din Jauhari juga mengakui bahwa para petinju dari Sumatera Utara sebagai tuan rumah, serta dari Jawa Barat dan DKI Jakarta, merupakan pesaing berat bagi Aceh di PON XXI 2024.
“Mereka adalah lawan-lawan yang tangguh dengan pengalaman dan prestasi yang tidak bisa diremehkan. Namun, kami percaya bahwa dengan persiapan yang matang, tim tinju Aceh dapat memberikan perlawanan yang kuat dan meraih hasil maksimal,” ungkapnya.
Din Jauhari menyatakan keyakinannya tim tinju Aceh akan mampu membawa pulang medali dari PON XXI. “Kami sangat percaya diri dengan kemampuan anak-anak kami. Mereka sudah bekerja keras, dan kami yakin akan ada medali yang bisa dibawa pulang ke Aceh,” tegasnya.
