Ketika media tidak memainkan perannya dengan baik, yang menjadi korban bukan hanya kredibilitas mereka, tetapi juga hubungan diplomatik yang dapat rusak akibat informasi yang keliru.
Di tengah ketidakpastian dan ketegangan global ini, para pihak terutama media diharapkan tidak memperkeruh suasana demi keuntungan sesaat namun memiliki mudharat besar dan mengorbankan kepentingan negara yang lebih besar maslahatnya.
Jangan sampai keuntungan sesaat ini hanya memicu kerugian besar yang turut dirasakan oleh kedua belah pihak tak terkecuali pihak media sebagai salah satu pilar demokrasi.
Publik yang Cerdas: Kritis dalam Menerima Informasi Meski dari Media Besar
Di sisi lain, masyarakat juga harus lebih kritis dalam menyikapi setiap berita yang beredar, terutama di media sosial. Literasi digital dan kemampuan untuk membedakan berita yang valid dari hoaks menjadi semakin penting di era informasi ini.
Publik tidak boleh begitu saja mempercayai setiap narasi yang viral, apalagi jika itu menyangkut hubungan antarnegara.
Klarifikasi dari Kemenlu RI dan Türkiye terkait isu walkout Presiden Erdoğan seharusnya menjadi alarm bagi kita semua.
Publik perlu belajar untuk lebih cermat dalam menyaring informasi yang mereka konsumsi meskipun berasal dari media besar ternama. Jangan biarkan narasi yang menyesatkan, seperti isu walkout ini, mempengaruhi pandangan kita terhadap hubungan antara Indonesia dan Türkiye yang selama ini bersahabat.
Diplomasi internasional bukanlah panggung untuk berita spekulatif. Hubungan erat antara Indonesia dan Türkiye, yang telah terjalin baik, seharusnya dilindungi dari narasi yang tidak berdasar.
Publik perlu lebih kritis, dan media harus lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi. Ini bukan sekadar soal kredibilitas, tetapi tentang menjaga keharmonisan hubungan antarnegara yang telah dibangun dengan susah payah.
Akurasi adalah Kunci dalam Hubungan Internasional
Kisah tentang walkout Presiden Erdoğan di KTT D-8 seharusnya menjadi pelajaran penting bagi kita semua, baik itu media, publik, maupun para pemangku kepentingan. Akurasi dan verifikasi informasi adalah elemen utama dalam menjaga profesionalisme dalam jurnalisme.