Infoaceh.netInfoaceh.netInfoaceh.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Reading: In Memoriam Margiono, Sang Kembang HPN yang Selalu Dinanti Pidatonya
Font ResizerAa
Font ResizerAa
Infoaceh.netInfoaceh.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

In Memoriam Margiono, Sang Kembang HPN yang Selalu Dinanti Pidatonya

Last updated: Rabu, 2 Februari 2022 01:01 WIB
By Redaksi
Share
8 Min Read
Margiono, wartawan senior sekaligus Ketua Umum PWI Pusat Periode 2008-2018
Margiono, wartawan senior sekaligus Ketua Umum PWI Pusat Periode 2008-2018
SHARE
Oleh: Ilham Bintang, Jurnalis Senior, Ketua Dewan Kehormatan PWI Pusat

SELAMAT jalan Mas Margiono, wartawan senior, sejawat, sahabat, sosok hangat, yang berpulang ke Rahmatullah Selasa (1/2/2022) pagi pukul 09.45 WIB di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP) Modular, Jakarta.

Ia mengembuskan nafas terakhir dalam usia 62 tahun. Meninggalkan isteri dan tujuh anak.

Mulanya, Hanya Mau Kontrol di RS

- Advertisement -

Margiono masuk RSPP Modular, Jakarta, Sabtu (22/1) lalu. Ia pasien RS Eka BSD (Bumi Serpong Damai) yang dirujuk ke RSPP Modular, Jakarta, karena terkonfirmasi Covid-19. Sabtu siang itu, Margiono ke RS Eka hanya untuk check up rutin. Ia memang mengidap sakit ginjal. Setahun terakhir ia rutin sebulan sekali kontrol di RS itu.

“Terkonfirmasi Covid-19 pas siang itu di RS Eka. Papa tiba-tiba sesak nafas ketika tiba di RS. Dokter UGD kemudian melakukan swab PCR yang hasilnya positif,” cerita Rivo salah satu putra Margiono, Selasa (1/2/2022) pagi, pertelepon.

- Advertisement -
Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD
Gubernur Bobby yang Gagal Paham
Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Rivo mendapat berita duka tentang ayahnya langsung dari dokter di RSPP tadi pagi. Tidak lama setelah Margiono dinyatakan wafat. Rivo mengakui tidak ada keluarga yang sempat melepas kepergian Margiono, karena RS melarang pasien Covid-19 ditunggui oleh keluarga.

Rivo terakhir ngobrol dengan ayahnya di kantornya, Sabtu (22/1) pagi di gedung Intermark, milik Margiono, di kawasan BSD. “Baik saja. Tidak ada tanda menderita sakit. Kami ketemu jam 10 pagi. Sedangkan Papa ke RS Eka untuk kontrol pukul 13.30 Wib hari itu. Malamnya baru ketemu lagi di RS, tapi tidak bicara apa – apa lagi,” cerita Rivo.

Semalam Sempat Membaik

Kondisi Margiono selama diopname di ICU RSPP setelah beberapa kali cuci darah, naik turun. Sempat membaik empat hari lalu. Ini menurut cerita Ratna Susilawati, salah satu direktur di “Rakyat Merdeka” kelompok usaha milik Margiono.

- Advertisement -

“Alhamdulillah, kondisi Pak Margiono makin baik. Laporan dari dokternya saturasi bagus, semua parameter menunjukkan perbaikan. Mohon doa,” kata Ratna melalui chat di WhatsApp Sabtu (29/1) malam.

“Tadi malam juga kondisi Papa dilaporkan dokter, membaik. Tensi dan saturasi normal. Tapi kondisi itu tidak bertahan lama. Setelah itu tensinya drop lagi, berkisar 62/47, saturasi 88-90. Kemudian, pagi tadi dikabarkan telah tiada” papar Rivo.

Pimpin PWI 2 Priode

Margiono adalah mantan Ketua Umum PWI Pusat dua periode. Dua periode dalam kepengurusan PWI Pusat (2008-2018) itu kami bahu membahu menjalankan roda organisasi wartawan tertua di Indonesia itu.

Saya Sekretaris dan Ketua Dewan Kehormatan PWI. Ada masa-masa sulit, tapi kesulitan itu bisa dibuat mudah oleh Margiono. Bahkan pada periode kepemimpinannya iuran anggota yang sulit ditagih, dibebaskan. Free of charge.

Tidak hanya itu, Margiono sering pula membiayai atau sekurangnya menalangi kebutuhan dana organisasi PWI dari kantong pribadinya. Dan, itu sejak awal. Dimulai ketika terpilih sebagai Ketua Umum PWI di Kongres Aceh Tahun 2008. Renovasi Kantor PWI besar-besaran dibiayainya sendiri.

Sebagai Ketua Umum PWI Pusat, Margiono memang dibekali banyak “perlengkapan”. Nama dan reputasinya cukup membanggakan. Dia dikenal sebagai wartawan pemberani. Salah satu media yang dipimpinnya dulu, Majalah “Detektif Romantika” pernah bikin geger Indonesia. Sampul depannya menampilkan Presiden Soeharto dalam bingkai kartu King.

Seperti bisa ditebak, dan sudah diperhitungkannya, media itu memang kena breidel penguasa. Margiono juga dapat sanksi dari organisasi PWI.

Margiono adalah wartawan dan direksi group media besar “Jawa Pos”. Dua puluh tahun terakhir ia mengembangkan grup media sendiri “Rakyat Merdeka”. Media ini termasuk berani.

Pernah dalam satu kurun, terutama di awal-awal, “Rakyat Merdeka” menyajikan isu- isu sensitif yang menyerempet kekuasaan. Salah satu headline-nya yang sempat digugat di pengadilan di masa pemerintahan Megawati sebagai Presiden RI.

Margiono cerita, masa itulah dia kebingungan. Bersamaan di satu hari medianya menghadapi sidang gugatan di banyak pengadilan. Untuk mengatasinya, dia pun memutuskan mengangkat 11 pemimpin redaksi. “Supaya semua sidang gugatan bisa dilayani,” katanya.

Kenapa headline “Rakyat Merdeka” keras semua? Suatu kali ia ditanya itu. “Ini era yang kalau tidak berteriak keras, tidak ada yang mau peduli aspirasi rakyat,” alasannya.

Kembang HPN

Margiono telah tiada. Ia pergi sepekan sebelum peringatan Hari Pers Nasional 2022 di Kendari, 7-9 Februari mendatang.
Salah satu daya tarik HPN selama masa kepemimpinannnya, adalah dirinya sendiri. Dia adalah “kembang” HPN.

Kemampuannya berpidato memukau mulai wartawan muda dari daerah terpencil hingga orang nomor satu di republik ini.

Saya kira pidato itu salah satu yang akan dikenang banyak orang dari Margiono. Ia hanya bisa ditandingi oleh Tarman Azzam, dalam urusan pidato. Tarman adalah Ketua Umum PWI Pusat, juga dua priode, yang digantikan oleh Margiono. Tarman Azzam wafat 2016.

Pidato Margiono selalu dinanti. Tadi pagi saya sempat jogging dengan Marah Sakti Siregar, wartawan senior, mantan Ketua PWI Jaya. “Masih ada nggak daya tarik HPN sekarang tanpa pidato Margiono,” tanyanya.

Satu jam setelah itu Marah pula orang pertama mengirimi saya kabar duka mengenai Margiono.

Tidak berlebihan mengatakan memang banyak yang menghadiri HPN, dimana pun acaranya diselenggarakan karena mau dengar pidato Margiono.

Ah, saya masih terbayang gesture Margiono tiap kali berpidato. Bagaikan aktor Stand Up Komedi menyihir audience.

Margiono sosok wartawan yang sukses sebagai jurnalis dan pengusaha media. Ia mengawali kariernya dari bawah. Makanya ia dekat dengan bawahan. Sikap egaliter itu terbawa hingga menjadi bos besar di kerajaan medianya. Kebetulan hobi makan pula.

Seperti ditulis Dahlan Iskan, mantan bosnya di Jawa Pos, Margiono cuma mengenal dua kategori makanan. Enak dan enak sekali. Hobi makan itu menambah sarananya untuk intens bergaul dan urun rembuk dengan para karyawan dan wartawannya.

Ketika memimpin PWI ia berlaku seperti itu juga. Mengutamakan kebersamaan dan mau mendengar curahan hati maupun kritik. Lapang dada menerima koreksi dan kritik terhadapnya. Saya termasuk yang sering melakukannya.

Margiono paham para pengurus PWI datang dari berbagai latar belakang dan pengalaman. Ia tidak menjadikan itu kendala, tetapi dihadapi sebagai kelebihan.

Mendengar masukan dan aspirasi seluruh pengurus, dia anggap memudahkan pekerjaannya. Tak percaya? Faktanya banyak hasil rapat PWI yang digodok dalam diskusi para pengurus, tinggal dibungkus Margiono. Tanpa mengeluarkan satu patah kata pun.

Dia mendesain ruang rapat yang besar dan nyaman di Kantor PWI Pusat untuk tujuan itu. Agar seluruh komponen pengurus membiasakan diri mengambil keputusan dari mendengarkan banyak masukan. Caranya, ya itu tadi melibatkan semua komponen ambil peran. Memberi masukan dan pertimbangan.

“Artinya putusan itu adalah tanggung jawab bersama. Tidak ada yang merasa ditinggal,” katanya.

Margiono telah pergi. Rasanya cuma sekejap saja. Semoga almarhum mendapat tempat lapang, nyaman, dan indah di sisi Allah SWT.

Share This Article
Email Copy Link Print
Previous Article Menteri Hukum dan HAM RI Yassonna H. Laoly Menkumham Tolak Banding Administrasi PNA Kubu Tiyong
Next Article Kadispora Aceh Dedy Yuswadi AP Pemerintah Aceh Alokasikan Anggaran Rp 130 ​​Miliar Untuk PORA 2022 di Pidie

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Ketua Presedium Pemekaran CDOB Pidie Sakti HM Nur Mahdi SH MH. (Foto: Ist)
Aceh

Pidie Sakti Punya Potensi Besar dan Kesiapan Infrastruktur Jadi Kabupaten Baru di Aceh

Sabtu, 21 Juni 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
Prestasi membanggakan ditorehkan oleh sejumlah siswa asal Aceh di kancah internasional.
Pendidikan

5 Siswa Aceh Tembus Kampus Top Dunia, Bukti Anak Aceh Punya Potensi Global

Jumat, 25 Juli 2025
Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan Gubernur Sumut Bobby Nasution, menghentikan kendaraan truk berplat Aceh (BL) di kawasan Langkat, Ahad (28/9). (Foto: Ist)
Umum

Viral, Gubsu Bobby Nasution Hentikan Truk Plat Aceh (BL) di Langkat

Minggu, 28 September 2025
Carlo Ancelotti Sang Profesor Sepak Bola yang Menaklukkan Lima Liga Top Eropa
Olahraga

Carlo Ancelotti: Sang Profesor Sepak Bola yang Menaklukkan Lima Liga Top Eropa

Minggu, 4 Mei 2025
Boleh Tinggalkan Shalat Jum’at untuk Cegah Covid-19
Aceh

Boleh Tinggalkan Shalat Jum’at untuk Cegah Covid-19

Kamis, 2 April 2020
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Aceh gelap gulita akibat padamnya listrik yang mengalami gangguan pasokan. (Foto: Ist)
Opini

Aceh Anak Tiri Republik: Dari Krisis Listrik hingga Antri BBM

Kamis, 2 Oktober 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

G30S/PLN dan Revolusi Kemandirian Energi Aceh

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Andai Sultan Iskandar Muda Memimpin Indonesia Hari Ini

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Dalang Asing di Balik G30S/PKI, Jalan Rekonsiliasi Nasional

Selasa, 30 September 2025
Opini

Pendidikan sebagai Hak Dasar dan Tantangan Nyata di Aceh

Minggu, 28 September 2025
Opini

100 Tahun Hasan Tiro: Deklarator GAM yang Membelah Sejarah Indonesia

Kamis, 25 September 2025
Safuadi Harun ST MSc PhD
Opini

Aceh: Desa Subur di Pinggir Jalan Besar, Kaya Sumber Daya Miskin Prioritas

Selasa, 23 September 2025
Lawatan Prabowo ke Belanda: Martabat RI Dipertaruhkan di Negeri Kolonial
Opini

Lawatan Prabowo ke Belanda: Martabat RI Dipertaruhkan di Negeri Kolonial

Senin, 22 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
Infoaceh.netInfoaceh.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?