INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

Isra’ Mi’raj, Kesulitan Itu Selalu Bersama Kemudahan (Bagian 2)

Last updated: Sabtu, 13 Maret 2021 09:06 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
SHARE

Oleh: Imam Shamsi Ali*

Dari sekian banyak argumentasi tentang kebenaran (hakikat) Isra’ Mi’raj, “qudratullah” atau kekuasaan dan kekuatan Allah yang tiada batas menjadi argumentasi yang utama.

Ilustrasi
Hukum Mati di Tangan Hakim: Ketika Meja Hijau Berubah Jadi Meja Transaksi

Perjalanan ini bukan inisiasi Nabi Muhammad SAW. Tapi atas iradah (kehendak) dan qudrah (kuasa) Allah SWT. Dan karenanya ayat di awal Surah Al-Isra itu berbunyi “Subhana alladzi asraa bi abdihi” (Maha suci Allah yang telah memperjalankan hamba-Nya).

- ADVERTISEMENT -

Frase “subhana” atau Maha suci adalah ungkapan kesempurnaan sekaligus keyakinan akan tiadanya kekurangan, keterbatasan atau kelemahan Dia yang mencipta langit dan bumi. Oleh karenanya perjalanan ini tidak diragukan bersentuhan dengan kesempurnaan Allah dalam kuasa-Nya.

Dengan sendirinya sesungguhnya mengingkari kebenaran Isra Mi’raj hanya karena akal kita tidak mampu memahaminya, boleh jadi sebuah bentuk pengingkaran kepada kebesaran Allah itu sendiri.

- ADVERTISEMENT -
Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD

Kesulitan itu selalu bersama kemudahan

Kerap kita keliru dalam menterjemahkan ayat “inna ma’al usri yusra” dengan “sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Padahal ayat itu tidak memakai kata “ba’da” (setelah). Tapi memakai kata “ma’a” yang berarti bersama.

Artinya sesungguhnya ketika ada kesulitan atau tantangan yang terjadi dalam hidup, hadir pula bersamanya kemudahan dan peluang itu. Hanya saja memang tabiat manusia, sebagai bagian dari kelemahannya yang dha’if (lemah), haluu’a (panik) dan ‘ajuula (tergesa-gesa) ketika tertantang atau mengalami kesulitan pastinya yang akan nampak di matanya adalah kesulitan itu sendiri.

Gubernur Bobby yang Gagal Paham

Peristiwa Isra Mi’raj sesungguhnya mengajarkan hal itu. Bahwa di tengah tantangan dan kesulitan yang dihadapi Rasul pada saat itu, justru di saat itulah Allah memperjalankannya di malam hari.

- ADVERTISEMENT -

Seolah Allah ingin membuktikan kedekatan. Sekaligus dengan perjalanan itu Rasulullah melepaskan kepenatan, sekaligus menghadirkan kembali energi baru untuk perjuangan yang masih panjang.

Mayoritas ulama berpendapat bahwa Isra’ Mi’raj terjadi di tahun 13 kenabian atau beberapa bulan sebelum hijrah ke Madinah. Yang pasti adalah masa itu adalah situasi paling pelik dan menekan bagi Rasulullah SAW.

Setelah keluarga besar Bani Hasyim diboikot yang berakibat kepada kelaparan bahkan kematian sebagian anggota keluarga baginda. Diantara yang meninggal ketika itu adalah paman Rasulullah SAW yang sekaligus Ayah angkat beliau Abu Thalib dan isteri tercinta sekaligus penyandang dana dakwah beliau Khadijah RA.

Pemboikotan dan meninggalnya dua orang terdekat Rasulullah itu menjadikan beliau berada dalam situasi sulit dan kesedihan yang dalam. Maka tahun itu oleh beliau disebut sebagai “aamul huzni” atau tahun kesedihan.

Dalam situasi seperti itulah Allah ingin membuktikan kasih sayang dan penjagaan-Nya kepada hamba tercinta-Nya (abdihi) Muhammad SAW. Dan itu dalam bentuk sebuah perjalanan khusus di malam hari (Isra) dan perjalanan ke atas (mi’raj) untuk menerima sebuah hadiah terbesar baginya dan untuk umatnya berupa shalat.

Hal ini dengan sendirinya mengajarkan kepada kita bahwa dalam menghadapi berbagai kesulitan dan tantangan hidup jangan pernah merasa ditinggalkan Allah. Karena boleh jadi justru kesulitan itu adalah kendaraan bagi hadirnya kemudahan yang tiada terduga.

Yang diperlukan sesungguhnya dalam menyikapi kesulitan dan tantangan itu adalah keyakinan yang kokoh dan konstan (unshaken). Karena boleh jadi justru kesulitan hadir sebagai bagian dari proses kehadiran kemudahan dan peluang. Kesulitan dihadirkan untuk mengukur kesiapan hamba-Nya dalam menerima kemudahan dari-Nya.

Perlu disadari bahwa ujian dalam bentuk kesulitan itu terkadang lebih ringan dibanding dalam bentuk kesenangan. Orang yang diuji dengan kesulitan di satu sisi diingatkan akan kelemahan dan keterbatasannya. Di sisi lain dipacu untuk membangun kekuatan untuk menghadapi kesulitan itu. Sehingga dia akan sadar dan bangkit.

Sebaliknya orang yang diuji dengan kesenangan boleh jadi lupa diri. Dan pada akhirnya terjatuh ke dalam lubang kehinaan yang dalam. Kehinaan yang tidak saja di dunia. Justru yang berbahaya adalah kehinaan ukhrawi.

Situasi pandemi Covid -19 saat ini tak disangkal lagi membawa kesulitan demi kesulitan dan terasa menghimpit. Tidak saja ada diantara kita atau kerabatnya yang sakit bahkan meninggal dunia. Tapi lebih dari itu juga konsekwensi ekonomi dan bahkan sosialnya sangat besar. Ada yang kehilangan pekerjaan dan sumber penghasilan misalnya.

Namun jika semua itu dilihat dengan bukan sekedar penglihatan kasat saja (‘sin) tapi dengan penglihatan batin (bashirah) akan ditemukan makna-makna besar yang Allah telah siapkan. Bahkan bersamaan dengan Covid-19 itu sendiri sendiri ada peluang-peluang yang Allah telah siapkan. Tahu atau tidaknya kita, keyakinan itu mengatakan demikian adanya.

Kalau saja seorang mukmin konsisten dengan iman dan agamanya, Allah akan mengangkatnya ke tingkat yang tinggi. Tidak selalu mengangkat secara fisik. Tapi derajat kemuliaan dan kehormatannya ditinggikan oleh Allah SWT.

Semoga dengan mengingat peristiwa Isra Mi’raj Rasulullah SAW kita semakin tersadarkan jika pada kesulitan dan tantangan yang sedang kita hadapi, apapun wujudnya, terdapat pintu kemudahan dan peluang yang baik.

Ujiannya kemudian adalah apakah kita tetap dalam iman dan takwa kita. Atau sebaliknya justeru kesulitan itu menjadikan kita lemah dan jauh dari Dia yang sesungguhnya mengendalikan segala sesuatu?

“Wa man yattaqillah yaj’allahu makhraja wa yarzuqhu min haitsu laa yahtasib”. (Bersambung….).

Udara Doha-Chicago, 11 Maret 2021

*Penulis Presiden Nusantara Foundation

Previous Article Bahtsul Masail Ulama Dayah Bahas Sanksi Adat dan Penghakiman Massa Pelanggar Syariat
Next Article Nova: Jalan Samar Kilang Dibangun Tahun Ini, Anggaran Rp 250 Miliar

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Opini

Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Sabtu, 4 Oktober 2025
Aceh gelap gulita akibat padamnya listrik yang mengalami gangguan pasokan. (Foto: Ist)
Opini

Aceh Anak Tiri Republik: Dari Krisis Listrik hingga Antri BBM

Kamis, 2 Oktober 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

G30S/PLN dan Revolusi Kemandirian Energi Aceh

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Andai Sultan Iskandar Muda Memimpin Indonesia Hari Ini

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Dalang Asing di Balik G30S/PKI, Jalan Rekonsiliasi Nasional

Selasa, 30 September 2025
Opini

Pendidikan sebagai Hak Dasar dan Tantangan Nyata di Aceh

Minggu, 28 September 2025
Opini

100 Tahun Hasan Tiro: Deklarator GAM yang Membelah Sejarah Indonesia

Kamis, 25 September 2025
Safuadi Harun ST MSc PhD
Opini

Aceh: Desa Subur di Pinggir Jalan Besar, Kaya Sumber Daya Miskin Prioritas

Selasa, 23 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?