INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

Kejernihan Hati di Zaman Penuh Kepura-puraan

Last updated: Sabtu, 18 Oktober 2025 09:20 WIB
By Redaksi
Share
Lama Bacaan 4 Menit
Hanzirwansyah
Hanzirwansyah
SHARE

Oleh: Hanzirwansyah (Ketua Pandawa Lima Aceh Selatan)

Dalam kehidupan yang kian ramai namun terasa sepi, manusia sering terjebak bukan oleh kerasnya dunia, melainkan oleh kabut niat orang lain.

Setahun Prabowo Memimpin: Antara Bayang Legacy dan Bayangan Kekuasaan

Manipulasi kini tak lagi datang dengan wajah bengis. Ia menyelinap lewat senyum, perhatian palsu, atau kata-kata manis yang menyentuh hati.

- ADVERTISEMENT -

Dunia modern mengajarkan banyak hal, tapi jarang mengajarkan satu hal penting, yakni bagaimana tetap jernih ketika niat di sekeliling kita menjadi keruh.

Di Aceh, nilai-nilai adat dan agama membentuk manusia yang santun, penuh empati dan menghargai perasaan.

- ADVERTISEMENT -
Ilustrasi
Hukum Mati di Tangan Hakim: Ketika Meja Hijau Berubah Jadi Meja Transaksi

Namun dalam kenyataannya, kesantunan tanpa kesadaran diri sering berubah menjadi jebakan halus. Banyak orang berkata “ya” agar dianggap baik, tersenyum agar tidak menyinggung, mengalah agar tetap diterima.

Kebaikan pun berubah menjadi topeng, bukan cermin nurani. Padahal, kebaikan yang lahir dari rasa takut kehilangan penerimaan bukanlah kebaikan, melainkan bentuk keterikatan.

Dan keterikatan adalah pintu masuk bagi manipulasi.

Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD

Filosofi Aceh lama mengajarkan, “ulee seunara, hatee meuhom” (kepala harus jernih, hati harus teguh). Dua hal ini ibarat dayung dalam hidup, yang satu mengarahkan, yang satu menyeimbangkan.

- ADVERTISEMENT -

Namun, di tengah derasnya arus citra dan kepentingan, banyak orang kehilangan “hatee meuhom”-nya. Hati menjadi lembut di luar tapi rapuh di dalam, mudah digoyang pujian, mudah tersulut amarah dan mudah terperangkap oleh drama yang disulut rasa bersalah.

Ketegasan di Aceh sering disalahartikan sebagai keras kepala. Padahal, berkata “tidak” dengan tenang adalah bagian dari adab diri cara manusia menjaga kehormatan batinnya.

Orang yang mampu menolak tanpa marah, dan menerima tanpa tunduk, adalah manusia yang telah merdeka dari pengaruh luar.

Ia tahu batas, tahu nilai, tahu kapan harus diam dengan bermartabat.

Dalam pandangan para sufi, kejernihan hati adalah bentuk tertinggi dari keberanian. Ia bukan tentang melawan dunia, tapi tentang menaklukkan diri.

Ketika seseorang tidak lagi mencari pujian, tidak lagi haus validasi, maka ia tidak mudah diperdaya oleh tipu daya niat orang lain.

Ia berdiri di tengah kabut dunia dengan mata yang tetap terang, bukan karena dunia menjadi mudah, tetapi karena ia telah menjadi tenang.

Di Aceh hari ini, kita melihat banyak hal yang sejatinya lahir dari kabut niat. Dalam birokrasi, sosial, bahkan ruang spiritual, ada permainan halus yang memanfaatkan rasa bersalah dan loyalitas emosional.

Maka yang kita butuhkan bukan hanya pemimpin yang kuat, tetapi manusia yang jernih. Sebab, kekuasaan tanpa kejernihan hanya akan menambah kabut di langit yang sudah suram.

Menjadi “hatee meuhom” di tengah kabut dunia bukan berarti menutup diri dari manusia. Justru sebaliknya, itu berarti hadir secara utuh, tanpa topeng, tanpa permainan.

Tenang bukan berarti tak peduli, diam bukan berarti kalah. Ketenangan adalah bahasa keberanian yang hanya dimengerti oleh mereka yang sudah berdamai dengan dirinya sendiri.

Karena pada akhirnya, kekuatan sejati bukanlah tentang siapa yang paling lantang bersuara, melainkan siapa yang tetap jernih ketika dunia di sekitarnya mulai keruh.

Dan di situlah nilai manusia diukur, sebagaimana pesan leluhur Aceh “meuhom hatee, meuseuraya pikiran” (Teguh hati, jernih pikiran), itulah kemerdekaan sejati yang tak bisa dimanipulasi oleh siapa pun.

TAGGED:falsafah hidup AcehHanzirwansyahhati jernihkejernihan hatimanipulasi halusmoralitasnilai AcehPandawa Lima Aceh Selatanspiritualitas modernsufi
Previous Article AKBP Supriadi kini dipercaya sebagai Kasubdit III Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Ditreskrimsus Polda Aceh Mutasi Perwira Ditreskrimsus Polda Aceh, AKBP Supriadi Jabat Kasubdit Tipidkor
Next Article Kepala Disdukcapil Aceh Besar Rahmad Sentosa Ada Pemilihan Keuchik, Perekaman KTP Melonjak di Aceh Besar
Tidak ada komentar

Beri KomentarBatalkan balasan

Populer

Dosen Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala (USK) Dr Ir Ramzi Adriman ST MSc (tengah) resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Rektor USK periode 2026–2031, pada Jum'at (17/10).
Pendidikan
Dr Ramzi Adriman Kandidat Ketiga Daftar Calon Rektor USK
Jumat, 17 Oktober 2025
BPK RI menemukan kelebihan pembayaran sebesar Rp204 juta pada proyek Revitalisasi Bangunan Sentra IKM Cokelat – Pembangunan Gedung/Sarana Produksi Tahun 2024 di Disperindagkop Sabang. (Foto: Ilustrasi)
Hukum
BPK Ungkap Kelebihan Bayar Rp204 Juta di Disperindagkop Sabang, Rekanan Baru Setor Rp7 Juta
Jumat, 17 Oktober 2025
Guru Besar Fakultas MIPA Prof Dr Teuku Mohamad Iqbalsyah SSi MSc saat mendaftar sebagai calon Rektor USK pada Jumat (17/10). (Foto: Ist)
Pendidikan
Prof. Iqbalsyah Mendaftar, Calon Rektor USK Bertambah
Jumat, 17 Oktober 2025
Pansus II DPRK Sabang saat meninjau Asrama Putra Dayah Al Mujaddid beberapa waktu lalu. (Foto: Ist)
Umum
Temuan Kurang Volume di Proyek Asrama Dayah Al Mujaddid Sabang: Kontraktor Diduga Bermain Curang
Sabtu, 18 Oktober 2025
Selebgram Malaysia Izza Fadhila jadi sorotan usai video 13 menit yang diduga menampilkannya viral dan menuai hujatan netizen.
Umum
13 Menit Izza Fadhila: Selebgram Malaysia Viral, Netizen Geger Konten Tak Pantas
Senin, 28 Juli 2025

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DJP OKTOBER 2025
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
BANK ACEH HUT TNI NEW

Berita Lainnya

Opini

Gubernur Bobby yang Gagal Paham

Minggu, 5 Oktober 2025
Opini

Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Sabtu, 4 Oktober 2025
Aceh gelap gulita akibat padamnya listrik yang mengalami gangguan pasokan. (Foto: Ist)
Opini

Aceh Anak Tiri Republik: Dari Krisis Listrik hingga Antri BBM

Kamis, 2 Oktober 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

G30S/PLN dan Revolusi Kemandirian Energi Aceh

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Andai Sultan Iskandar Muda Memimpin Indonesia Hari Ini

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Dalang Asing di Balik G30S/PKI, Jalan Rekonsiliasi Nasional

Selasa, 30 September 2025
Opini

Pendidikan sebagai Hak Dasar dan Tantangan Nyata di Aceh

Minggu, 28 September 2025
Opini

100 Tahun Hasan Tiro: Deklarator GAM yang Membelah Sejarah Indonesia

Kamis, 25 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?