Selain ketiga partai itu, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) juga sangat memungkinkan mengusung duet paslon ini mengingat kedekatan Ketua Fraksi PPP DPRA Ihsanuddin MZ dengan Bustami Hamzah yang memang tak dapat dipisahkan, tentunya Ihsanuddin juga akan berjuang sekuat tenaga meyakinkan petinggi partainya untuk mengusung pasangan ini nantinya.
Kombinasi pasangan Bustami-Haji Uma tentunya akan menjadi kekuatan baru yang sangat memungkinkan untuk menumbangkan Mualem dan memenangkan Pilkada.
Selain kapasitas Bustami sebagai seorang birokrat yang mengakar di kalangan ASN maupun masyarakat serta dekat dengan aktivis dan memiliki relasi baik di pemerintahan pusat sehingga selama ini dianggap sebagai solusi kepemimpinan Aceh, juga hal yang tak kalah menarik adalah sosok Haji Uma yang merupakan senator yang selama ini menarik empati publik dan paling memungkinkan menarik suara kelompok swing voters yang jumlahnya sangat tinggi di Aceh.
Pun demikian, terlepas dari semua itu, mungkin atau tidaknya kedua tokoh Aceh itu berpasangan akan terjawab seiring waktu, dan apakah jika dua kekuatan itu menyatu kombinasi Bustami-Haji Uma mampu menumbangkan hegemoni dominasi Mualem yang selama ini dianggap sangat kuat? Tentu kembali kepada rakyat sebagai pemilik suara yang menentukan.
*Penulis adalah Pemerhati Sosial dan Politik, Koordinator Gerakan Pemuda Negeri Pala (Gerpala)