Lima Karakter Pemimpin dalam Islam
Pemimpin dalam Islam pantang melakukan kejahatan, termasuk mengedepankan kepentingan keluarga dan konco-konconya dengan mengorbankan kepentingan umum dengan manipulasi-manipulasi, termasuk manipulasi aturan.
Tiga, pemimpin dalam Islam itu memiliki komitmen “menegakkan Shalat”. Bukan pemimpin yang tidak peduli Shalat, bahkan boleh jadi tidak tahu shalat. Shalat menjadi sangat mendasar karena Shalat adalah tiang agama.
Dan agama yang kita maksud di sini adalah kehidupan itu sendiri. Kehidupan tanpa sholat adalah kehidupan yang rapuh. Shalat juga menjadi simbol “komitmen vertikal” seorang Muslim kepada Penciptanya.
Empat, pemimpin dalam Islam itu memiliki komitmen untuk mengeluarkan zakat. Memberikan Zakat itu dimaknai sebagai karakter seorang Muslim yang peduli sosial. Namun kepedulian sosial ini bukan sekedar bagi-bagi sembako sebagai alat kampanye.
Tapi komitmen pemimpin untuk membersihkan jiwa (tazkiyah) dari prilaku ketamakan dan kerakusan. Korupsi seringkali terjadi karena minimnya komitmen zakat; pembersihan jiwa dan kepedulian sosial. Yang terjadi adalah kerakusan dan tendensi egoistik dari para pemimpin.
Lima, pemimpin Islam itu menjadikan Allah sebagai “sentra” pengabdiannya. Pemimpin adalah “abd” (pengabdi) dalam konotasi vertikalnya. Tapi dalam konotasi horizontalnya pemimpin adalah “khadim” (pelayan) masyarakat. Oleh Karenanya akhir ayat ini menekankan dua hal itu.
Bahwa secara vertikal seorang pemimpin adalah ahli ibadah. Tapi secara horizontal seorang pemimpin itu adalah pelayan bagi rakyatnya. Bukan mengharapkan pelayanan dari masyarakatnya.
Demikian lima hal mendasar yang harus dimiliki/diwujudkan oleh pemimpin dalam perspektif Islam. Satu hal yang menyimpulkan kelima hal di atas adalah bahwa Allah menjadi pusat segala yang terkait dengan tanggung jawab kepemimpinannya.
Maka semua proses yang terjadi menuju kepada posisi itu, dalam implementasi tanggung
Jawabnya, hingga kepada orientasi (tujuan) kepemimpinannya, sang pemimpin tidak boleh terlepas dari nilai-nilai keilahian.