Memahami Pemikiran Harun Nasution tentang Produktivitas dan Konsep Takdir yang Mirip Mu’tazilah
Lalu perasaan tertarik dan kagum tersebut menginspirasi dia untuk menceritakan kepada dua orang sahabatnya. Setelah bercerita, sahabatnya yang pertama berkesimpulan si-wanita adalah pacarnya.
Sedangkan sahabat yang kedua, dia berkesimpulan si-wanita itu adalah muridnya bukan pacarnya.
Sebab, dia berargumen kebolehan melihat wanita dalam fiqih disyaratkan hanya dalam ‘amaliyah ta’limiyah bukan ‘amaliyah yaumiah. Dari analogi ini kita menarik satu benang merah, bahwa selama sesuatu belum diungkap langsung dengan jelas dan belum memenuhi syarat tertentu, maka sesuatu itu dianggap masih ambigu.
Menarik kesimpulan dengan sesuatu yang masih ambigu merupakan satu kedunguan atau cacat atau sesat penalaran.
Terkait masalah kemu’tazilahan seseorang, Abū al-Ḥasan al-Khiyāṭ mengatakan dalam buku Al-Intiṣār, sebagaimana disampaikan oleh Abū Zahrah bahwa seseorang tidak bisa dikatakan sebagai Mu‘tazilah sehingga dia mengakui uṣūl al-khamsah (lima dasar) sebagaimana menjadi doktrin Mu‘tazilah.
Ushul khamsah tersebut antara lain: At-Tauhid (Keesaan Allah), Al-Adl (Keadilan), Al-Wa’d wa Al-Wa’id (Janji dan ancaman), Al-Manzilah Bain Al-Manzilatain (Posisi diantara dua posisi), Al-Amr bi Al-Ma’ruf wa An-Nahy ‘an Al-Munkar (Mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran).
Jadi Harun Nasution baru bisa dikatakan sebagai Mu‘tazilī kalau terbukti bahwa Harun Nasution mengakui uṣūl al-khamsah tersebut.
Selama belum ada bukti yang memadai, kita tidak dapat mengatakan Harun Nasution sebagai Mu‘tazilī.
Dalam hal ini, penulis menilai kemu’tazilahan Harun Nasution masih menjadi misteri.
Menurut penulis, Harun Nasution hanya sebagai pendukung Mu’tazilah bukan penganut ajaran mu’tazilah. Ibarat seorang pendukung Partai Aceh belum tentu dia termasuk kader Partai Aceh.
Penulis dalam hal ini membuat silogisme sederhana, setiap monyet suka makan pisang. Harun Nasution suka makan pisang, apakah Anda berkesimpulan Harun Nasution itu monyet.
Jika demikian, Anda adalah orang gegabah dalam menarik kesimpulan. Jika tidak, maka kesimpulan apa kira-kira anda putuskan…????