INFOACEH.netINFOACEH.netINFOACEH.net
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Dunia
  • Umum
  • Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Gaya Hidup
Cari Berita
© PT. INFO ACEH NET All Rights Reserved.
Font ResizerAa
Font ResizerAa
INFOACEH.netINFOACEH.net
Cari Berita
  • Beranda
  • Aceh
  • Nasional
  • Luar Negeri
  • Umum
  • Biografi Ulama Aceh
  • Syariah
  • Politik
  • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Opini
  • Olahraga
  • Hukum
  • Kesehatan & Gaya Hidup
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Opini

Nyawa Manusia Sakral, Pembunuhan Itu Terkutuk

Last updated: Rabu, 9 Desember 2020 13:13 WIB
By Redaksi
Share
6 Min Read
SHARE

Oleh: Shamsi Ali*

Hari-hari ini Indonesia kembali menjadi perhatian dunia. Perhatian yang sayangnya kurang mengenakkan. Bukan perhatian yang saya mimpikan. Bahwa suatu saat Indonesia akan jadi pusat perhatian dunia karena kekuatan, kemajuan, dan tentunya berbagai inovasinya di tengah kehidupan dunia globa saat ini.

Justru yang menarik perhatian dunia kali ini adalah peristiwa kekerasan dan pembunuhan kepada 6 rakyat sipil Senin pagi kemarin. Keenam korban ini diduga sebagai pendukung dan pengawal Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab. Kejadian ini telah banyak mendapat sorotan media internasional, termasuk AP, Reuters, Al-Jazeerah, dan lain-lain.

- ADVERTISEMENT -

Di dalam negeri sendiri hampir semua media mengalihkan perhatian dari isu-isu besar yang dalam dua tiga hari ini menjadi isu panas di tanah air. Isu itu adalah tertangkapnya dua Menteri Kabinet Indonesia Maju, Menteri Sosial Juliari Peter Batubara dari PDIP dan sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dari Partai Gerindra.

Yang menarik lagi dengan penangkapan Menteri Sosial yang menyalahgunakan dana Covid-19 itu terancam oleh pernyataan Ketua KPK dan bahkan oleh Menko Polhukam Mahfud MD bahwa korupsi di masa pandemi ini terancam hukuman mati. Tentu pernyataan ini menjadi tantangan sendiri akan konsistensi pemerintah dalam menegakkan hukum dan memenuhi janji.

- ADVERTISEMENT -
Legalisasi Tambang Rakyat: Jalan Keadilan Menyerap Tenaga Kerja dan Memperluas PAD
Gubernur Bobby yang Gagal Paham
Komunikasi Publik Umpama Pedang Bermata Dua: Bisa Bangun atau Hancurkan Aceh

Tapi isu yang tidak kalah pentingnya, bahkan seharusnya menjadi perhatian serius oleh semua pihak, khususnya pemerintah adalah menggeliatnya seruan gerakan Papua Merdeka, baik dari luar negeri maupun dalam negeri. Salah satu diantaranya adalah seruan Papua Merdeka di Kongress XXXVII GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia).

Seruan Papua Merdeka ini tentunya menjadi hal besar yang harusnya menarik perhatian dan keprihatinan semua pihak. Karena segala hal yang selama ini didengunkan oleh pemerintah, termasuk upaya meredam gerakan-gerakan radikal karena dianggap dapat mengganggu kestabilan nasional dan ancaman terhadap NKRI.

Maka pastinya keterbukaan seruan Papua Merdeka ini dilihat sebagai ancaman yang lebih berbahaya dan nyata.

Akan tetapi dengan penembakan dan pembunuhan 6 orang muslim pengikut HRS ini kontan saja semua pemberitaan mengenai kedua hal di atas hilang bagaikan tertelan hantu. Seolah perhatian bangsa, termasuk media massa dan media sosial tergiring untuk melupakan semuanya.

- ADVERTISEMENT -

Karenanya wajar jika penembakan anggota FPI dan pengawal HRS itu oleh sebagian dicurigai sebagai, selain memang upaya meredam pergerakan dakwah HRS yang dianggap kurang nyaman bagi sebagian kalangan, juga sebagai pengalihan perhatian publik.

Pengalihan perhatian ini dianggap penting untuk menyelamatkan muka pihak-pihak yang boleh jadi dengan peristiwa itu menjadi tercoreng. Selain karena pelaku korupsi itu pastinya mencoreng partai afiliasinya, juga karena isu Papua Merdeka kini menguji nyali mereka yang selama ini meneriakkan “NKRI Harga Mati”.

Penembakan ini isu HAM

Terlepas dari apa dan bagaimana kejadian yang sesungguhnya terjadi di subuh hari itu, penembakan rakyat sipil tanpa sebuah ancaman nyata yang bisa dibuktikan tidak bisa dibenarkan oleh hukum dan akal sehat.

Pembunuhan yang terjadi, siapapun pelaku dan korbannya, adalah perbuatan keji yang terkutuk. Dan karenanya pembunuhan itu harus ditolak dan dikecam, bahkan dikutuk oleh semua orang yang sadar hukum dan punya rasa kemanusiaan (sense of humanity).

Kesadaran hukum dan rasa kemanusiaan itulah yang membangkitkan bangsa Amerika mengutuk pembunuhan kepada satu orang Afro Amerika baru-baru ini. George Floyd yang ditindis oleh polisi hingga kehilangan kehidupannya memicu kemarahan warga Amerika. Bahkan tidak berlebihan jika menjadi bahagian dari penyebab kekalahan seorang Presiden Donald Trump itu.

Dan karenanya apa yang terjadi di Indonesia ini harusnya menjadi isu sensitif dan besar. Tentu tidak harus menimbulkan reaksi destruktif. Tapi perlu secara masif disuarakan resistensi itu. Agar kekejian serupa jangan lagi terulang.

Kejadian yang telah membuka mata dunia internasional ini juga pastinya akan menjadi catatan dunia. Apalagi dalam konteks Amerika, dengan kemenangan Joe Biden dari Partai Demokrat yang punya perhatian serius dengan isu-isu HAM, hal ini jika tidak diselesaikan dengan baik dan adil maka akan menjadi isu besar bagi Indonesia.

Khawatirnya justeru kekerasan seperti ini akan membuka pintu bagi pihak-pihak yang memang punya iktikad yang kurang baik untuk merusak Indonesia. Termasuk kemungkinan menjadi pintu bagi dunia untuk membuka mata terhadap isu Papua itu sendiri.

Karenanya harapan kita semua agar peristiwa ini jangan sampai terulang lagi. Polisi itu harusnya hadir memberikan rasa aman dan perlindungan kepada warga. Penggunaan kekerasan, apalagi dengan senjata api oleh pengamanan, hanya diperbolehkan dalam situasi yang ekstra penting dan nyata bahayanya (real threat).

Rasa kemanusiaan saya mengatakan bahwa keadaan yang timbul saat kejar-kejaran di jalan itu bukan sebuah keadaan yang ekstra ordinary (luar biasa). Saya yakin kalau seandainya saja pendukung HRS itu memiliki senjata api, dengan keahlian dan pengalaman polisi bisa diamankan tampa penembakan, apalagi pembunuhan.

Karenanya terlepas dari apa yang sesungguhnya terjadi saat itu, dan semoga bisa dibuktikan, membunuh sipil apalagi jamaah yang akan ke ibadah shalat subuh dan acara pengajian adalah sesuatu yang terkutuk.

Mari suarakan resistensi itu dengan cara-cara konstitusional dan konstruktif, agar hal serupa jangan lagi terulang. Pembunuhan sekali lagi, siapapun pelaku dan korbannya harus ditentang dan dikutuk.

Nyawa manusia itu sakral. Biarlah Allah sang Pencipta mati dan hidup yang mengambilnya. Dan semoga Indonesia, negeriku tercinta, selalu aman dan damai, makmur dan berkeadilan. Amin!

Udara Indonesia, 8 Desember 2020

  • Imam dan Diaspora Indonesia di kota New York US.
Previous Article 9 Dosa & Kemungkaran Yang Dianggap Biasa Saat Pernikahan
Next Article Puluhan Personel Polresta Banda Aceh Jalani Tes Psikologi Sebelum Pegang Senpi

Paling Dikomentari

Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah atau Dek Fad saat melepas pelari bercelana pendek di event olahraga FKIJK Aceh Run 2025 yang digelar di lapangan Blang Padang Banda Aceh, Ahad pagi (11/5). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
Olahraga

Tanpa Peduli Melanggar Syariat, Wagub Fadhlullah Lepas Pelari Bercelana Pendek di FKIJK Aceh Run

Sabtu, 11 Oktober 2025
Anggota Komisi III DPR RI asal Aceh, M Nasir Djamil
Aceh

Komisi III DPR RI Minta Polisi Tangkap Gubsu Bobby Terkait Razia Mobil Plat Aceh

Minggu, 28 September 2025
UMKM binaan BRI sukses ekspansi pasar Internasional
Ekonomi

Negara Diam, UMKM Digasak Shopee-Tokopedia-TikTok

Jumat, 25 Juli 2025
Fenomena penggunaan jasa joki akademik di kalangan dosen untuk meraih gelar profesor mulai menjadi sorotan di Aceh. (Foto: Ilustrasi)
Pendidikan

Fenomena Joki Profesor di Aceh: Ancaman Serius bagi Marwah Akademik

Jumat, 12 September 2025
Peneliti Sejarah Aceh, Dr Hilmy Bakar Almascaty
Aceh

Pernyataan KASAD Maruli Simanjuntak Soal Tanah Blang Padang Dinilai Panaskan Situasi Aceh

Minggu, 6 Juli 2025
FacebookLike
XFollow
PinterestPin
InstagramFollow
YoutubeSubscribe
TiktokFollow
TelegramFollow
WhatsAppFollow
ThreadsFollow
BlueskyFollow
RSS FeedFollow
IKLAN DPRK SABANG
IKLAN WALIKOTA SABANG
IKLAN BANK ACEH ABU PAYA PASI
IKLAN BANK ACEH SEKDA
IKLAN BANK ACEH KAPOLDA BARU
IKLAN DPRK SBG 2 TAYANG
IKLAN DPRK SBG 1
IKLAN DPRK SBG 3
IKLAN DPRK SBG 4
IKLAN BANK ACEH HUT TNI

Berita Lainnya

Aceh gelap gulita akibat padamnya listrik yang mengalami gangguan pasokan. (Foto: Ist)
Opini

Aceh Anak Tiri Republik: Dari Krisis Listrik hingga Antri BBM

Kamis, 2 Oktober 2025
Delky Nofrizal Qutni
Opini

G30S/PLN dan Revolusi Kemandirian Energi Aceh

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Andai Sultan Iskandar Muda Memimpin Indonesia Hari Ini

Rabu, 1 Oktober 2025
Opini

Dalang Asing di Balik G30S/PKI, Jalan Rekonsiliasi Nasional

Selasa, 30 September 2025
Opini

Pendidikan sebagai Hak Dasar dan Tantangan Nyata di Aceh

Minggu, 28 September 2025
Opini

100 Tahun Hasan Tiro: Deklarator GAM yang Membelah Sejarah Indonesia

Kamis, 25 September 2025
Safuadi Harun ST MSc PhD
Opini

Aceh: Desa Subur di Pinggir Jalan Besar, Kaya Sumber Daya Miskin Prioritas

Selasa, 23 September 2025
Lawatan Prabowo ke Belanda: Martabat RI Dipertaruhkan di Negeri Kolonial
Opini

Lawatan Prabowo ke Belanda: Martabat RI Dipertaruhkan di Negeri Kolonial

Senin, 22 September 2025
TAMPILKAN LAINNYA
INFOACEH.netINFOACEH.net
Follow US
© 2025 PT. INFO ACEH NET. All Right Reserved.
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Disclaimer
login
Welcome to Foxiz
Username atau Email Address
Password

Lupa password?