Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Pelajaran dari Rezim Jokowi ke Prabowo, Ibarat Gula Jadi Ampas Kopi

Fenomena ini bukan hanya terjadi di ruang lingkup kekuasaan di pusat, tapi merambah di provinsi, kota dan kabupaten, bahkan di level desa termasuk di level dinas dan instansi.

Oleh: Jejep Falahul Alam*

KEKUASAAN itu ibarat musim semi. Saat jabatan dikuasai, pejabat itu bak seperti gula, manis, dan dikerubungi banyak orang. Nyaris semua orang tiba-tiba ingin mendekat, merapat, bahkan memuji bak seorang dewa.

Namun saat musim berganti, dan kursi jabatan tak lagi duduki, ia akan seperti ampas kopi, dibuang tanpa sisa. Ironisnya, orang-orang yang dulu berada di barisan terdepan, pura-pura sibuk, bahkan lupa tak pernah mengenalnya.

Berkaca pada perjalanan Politik Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi dan Presiden Prabowo Subianto saat ini, ternyata telah memberi contoh nyata betapa rapuhnya kesetiaan di panggung kekuasaan.

Jokowi, di masa kejayaannya, disanjung bak pemimpin tanpa cacat. Setiap pidato ditunggu, setiap gerak dipuji, setiap kebijakan dielu-elukan. Tapi begitu masa jabatannya lengser. Perlahan ia mulai merasakan kesepian. Meski ia masih disorot, tapi sorotannya bukan hal positif, tapi terkait dugaan ijazah palsu.

Prabowo pun mengalami hal yang tak kalah dramatis. Dulu ia sering jadi sasaran kritik keras, bahkan dikritik oleh sebagian kalangan. Namun, begitu kursi presiden digenggam, ia pun menjadi magnet kekuasaan.

Orang-orang yang dulu menuduhnya ini-itu, kini berebut barisan terdepan, siap memuji dan membela. Begitulah politik, bukan soal benar atau salah, tapi soal di mana matahari kekuasaan sedang bersinar. Disitulah barisan penjilat ikut dalam barisan.

Di titik inilah kita banyak belajar. Dunia kekuasaan dan jabatan itu penuh dengan kepalsuan. Semua orang yang ada di lingkaran kekuasan itu semu.

Baik itu pimpinan organisasi, lembaga atau instansi, termasuk para pengusaha sekalipun. Mereka hanya akan berdiri di depan penguasa, saat jabatan itu masih bersemayam. Usai itu ia pasti ditinggalkan.

Jokowi maupun Prabowo pasti paham betul situasi pahit ini, bahwa loyalitas di panggung politik hanya setebal kartu nama. Begitu kepentingan selesai, kartu itu dibuang bahkan dibakar jika terpaksa. Inilah realitas pahit yang sering disamarkan oleh senyum dan jabat tangan.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net
Subscribe
Notify of
guest
0 Comments
Inline Feedbacks
View all comments

Lainnya

Anggota Komisi XI DPR RI dari Fraksi Gerindra, Wihadi Wijanto, mendorong kolaborasi antara Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama dan Kantor Bea Cukai Tipe Madya Pabean C Bojonegoro dalam mengedukasi masyarakat terkait perpajakan dan kepabeanan
wacana duet "ATOM" (Anies-Tom) untuk Pilpres 2029 setelah Tom Lembong mendapatkan abolisi dari Presiden Prabowo Subianto, Kamis (7/8/2025).
Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Hindun Anisah, mengapresiasi langkah tegas Satgas Pangan Polri yang telah menetapkan enam tersangka dalam kasus beras oplosan.
Analis komunikasi politik, Hendri Satrio atau Hensat, menjelaskan strategi politik PDIP yang memposisikan diri sebagai penyeimbang di luar pemerintahan untuk mengamankan suara pada Pemilu 2029, Kamis (7/8/2025).
Mantan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas sangat siap memberikan klarifikasi tentang kuota haji yang ditengarai menimbulkan korupsi ke penyelidik Komisi Pemberantasan Korupsi.
Menyambut HUT ke-80 Kemerdekaan RI, Polresta Banda Aceh membagikan dan memasang bendera Merah Putih kepada pengguna jalan, Rabu (6/8). (Foto: Ist)
Bupati Pati Sudewo Naikkan PBB-P2 hingga 250 Persen: Keputusan Saya Sudah Bulat!
Rakernas XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Selasa (5/8/2025).
Kalau Ada Perintah Tolong Disampaikan
Tim Gabungan Ditresnarkoba Polda Aceh, Polres Gayo Lues, dan Kompi 4 Batalyon C Pelopor memusnahkan empat titik ladang ganja dengan luas 25 hektar di Pegunungan Pantan Dedep, TNGL), Desa Agusen, Kecamatan Blangkejeren, Gayo Lues, Rabu (5/8). (Foto: For Infoaceh.net)
Mantan Dirut PT Hutama Karya Bintang Perbowo dan mantan Kepala Divisi Pengembangan Bisnis dan Investasi M Rizal Sutjipto saat digiring petugas usai ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi pengadaan lahan proyek Tol Trans Sumatera oleh KPK, di Gedung Merah Putih, Jakarta, Rabu (6/8/2025).
Guru besar UIN Ar-Raniry yang akan dikukuhkan pada Kamis (07/08/2025). (Foto: Humas Ar-Raniry)
wakil tetap China untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Geng Shuang

China Tegas Tolak Rencana Israel Kuasai Gaza

Luar Negeri
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal dan Wakil Wali Kota Afdhal Khalilullah memimpin parade budaya delegasi Banda Aceh dalam ajang JKPI XI di Jalan Malioboro, Yogyakarta, Rabu malam, 6 Agustus 2025. (Foto: Pemko Banda Aceh)
Wagub Aceh Fadhlullah mengukuhkan jajaran Pengurus Aceh Australian Alumni (AAA) untuk periode 2025–2028 pada Rabu malam, 6 Agustus 2025. (Foto: Ist)
Jenazah Prada Lucky Namo, prajurit muda Yonif TP 834/WM, didampingi kedua orang tua di RSUD Aeramo, NTT, usai diduga menjadi korban penganiayaan sesama anggota. (Foto: Dok. Keluarga)
Ketua Umum Solidaritas Merah Putih (Solmet) Silfester Matutina mengaku sudah berdamai bahkan melakukan pertemuan dengan Jusuf Kalla terkait kasus pencemaran baik yang membuatnya divonis selama 1,5 tahun penjara.
Wakil Wali Kota Banda Aceh Afdhal Khalilullah menuliskan petuah adat Aceh "Hudep lam Meupakat, Adat lam Agama" di Rakernas JKPI.
Kapolres Pidie AKBP Jaka Mulyana didampingi Kasat Reskrim AKP Dedy Miswar memperlihatkan barang bukti pengungkapan kasus pengoplosan beras, Rabu (6/8). (Foto: Ist)
BRIN mengirimkan tim penelitinya ke Aceh untuk melakukan eksplorasi terhadap cap kertas (watermark) pada manuskrip-manuskrip kuno. Penelitian berlangsung selama hampir tiga pekan, sejak 4 - 21 Agustus 2025.
Tutup
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x