Simbol Rekonsiliasi atau Luka Lama yang Belum Sembuh?
Mereka menerima masa lalu Prabowo sebagai bagian dari kabinet Jokowi, tapi juga berharap dia mampu membawa arah baru, bukan sekadar jadi penerus tanpa warna.
Jangan Jadi Bayangan Jokowi, Jadilah Prabowo Seutuhnya
Sinyal politik Prabowo yang terlalu dekat dengan Jokowi bisa berisiko menciptakan persepsi bahwa pemerintahannya hanya perpanjangan tangan kekuasaan sebelumnya.
Sebagai pemimpin baru, Prabowo harus tampil dengan karakter dan arah sendiri, bukan bayang-bayang mantan presiden.
Kedekatan dengan Jokowi tentu penting, begitu juga dengan menjalin komunikasi sehat dengan para mantan presiden lain.
Tapi pada akhirnya, legitimasi tertinggi Prabowo berasal dari rakyat, bukan dari tokoh mana pun.
Rakyat Adalah Kompas Utama
Presiden Prabowo diharapkan mengambil jalan seperti Jokowi di awal masa jabatannya—memihak rakyat, bukan sekadar partai atau elite politik.
Suara rakyat adalah suara Tuhan.
Dan suara itu menginginkan kepemimpinan yang adil, berani, dan tidak berpihak buta pada kepentingan kelompok.
Kini saatnya Prabowo mewujudkan janji perubahan, menjaga semangat rekonsiliasi tanpa mengabaikan luka lama, serta memimpin bangsa ini menuju masa depan yang lebih bersatu dan berdaulat.***