Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Tasawuf dan Geopolitik: Kekuatan Sunyi yang Terlupakan

Dunia Islam saat ini tidak kekurangan lembaga, forum internasional, atau kekuatan ekonomi. Yang justru langka adalah ruang kontemplatif untuk menyatukan visi umat. Dalam kerangka inilah tarekat memiliki posisi strategis, bukan sebagai kekuatan politik, melainkan sebagai penuntun etika global. Ia tidak harus menggantikan negara, tetapi bisa menjadi penyaring nurani di tengah hiruk-pikuk kepentingan.

Padahal, dalam logika hubungan antarbangsa, kekuatan tidak semata diukur dari militer dan ekonomi.

Narasi, nilai, dan kepercayaan juga memainkan peran strategis dalam membentuk opini publik global dan menciptakan jejaring solidaritas lintas negara. Tarekat, dalam konteks ini, adalah bentuk kekuatan lunak (soft power) Islam yang selama ini kurang dimanfaatkan.

Ia membangun loyalitas melalui cinta, menyentuh kesadaran melalui kesederhanaan, dan mengajak berdamai tanpa menggurui.

Sayangnya, tarekat masih sering dicurigai sebagai kelompok eksklusif yang anti-modern atau apolitis. Pandangan ini tidak hanya keliru secara historis, tetapi juga mengabaikan potensi mereka dalam merawat etika publik.

Tarekat bukan gerakan politik, tetapi mereka memiliki kapasitas membangun kesadaran spiritual kolektif yang sangat relevan dalam dunia yang semakin terfragmentasi.

Tasawuf mengajarkan kita untuk hidup dalam kesadaran akan ketergantungan pada Tuhan, kesederhanaan dalam harta, dan penghormatan terhadap makhluk.

Nilai-nilai ini dapat diterjemahkan secara sosial menjadi solidaritas lintas kelas, keberpihakan pada yang lemah, dan penghormatan pada keberagaman. Dalam konteks geopolitik, pesan ini bisa menjadi alternatif narasi global yang terlalu lama terjebak dalam logika konfrontasi.

Seperti dikatakan Jalaluddin Rumi, “Ada suara yang tidak bisa didengar oleh telinga; ia hanya terdengar oleh hati yang bersih.”

Mungkin inilah saatnya dunia mulai mendengar kembali suara-suara yang telah lama sunyi: suara para sufi, para pejalan batin, yang selama berabad-abad telah menjaga substansi Islam sebagai agama kasih sayang dan penyembuh luka kemanusiaan.

Dunia Islam saat ini tidak kekurangan lembaga, forum internasional, atau kekuatan ekonomi. Yang justru langka adalah ruang kontemplatif untuk menyatukan visi umat.

Dalam kerangka inilah tarekat memiliki posisi strategis, bukan sebagai kekuatan politik, melainkan sebagai penuntun etika global. Ia tidak harus menggantikan negara, tetapi bisa menjadi penyaring nurani di tengah hiruk-pikuk kepentingan.

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

Kardono SH MH resmi menjabat sebagai Kabag TU Kejati Aceh setelah dilantik oleh Kajati Aceh, Yudi Triadi SH MH, dalam upacara pelantikan pejabat eselon III di aula Kejati Aceh, Rabu (23/7). (Foto: Dok. Infoaceh.net)
CELIOS Sebut Koperasi Desa Merah Putih Bentuk Lain Korupsi Terstruktur dan Sistematis
Heboh Wacana Amplop Kondangan Bakal Dipajaki Pemerintah, Terungkap di Rapat DPR
Presiden Prabowo Subianto melantik dan mengambil sumpah 2.000 Perwira Remaja TNI-Polri dalam upacara yang berlangsung di halaman Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/7). (Foto: Dok. Puspen TNI)
KPK Pastikan Ada Keterkaitan Bobby dengan Pemeriksaan Saksi Korupsi Jalan di Sumut
Satreskrim Polres Aceh Selatan Polda Aceh menangkap tiga pelaku kasus TPPO dengan korban anak di bawah umur yang dijadikan PSK. (Foto: Dok. Polres Aceh Selatan)
Sosok Bram Patria Yoshugi, Pemenang Sayembara Logo HUT RI ke-80 yang Diluncurkan Prabowo
Sejumlah tokoh nasional menghadiri deklarasi bertajuk 'Tolak Kriminalisasi Akademisi dan Aktivis, Lawan Kezaliman Rezim Jokowi' yang digelar di Gedung Joang '45, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 23 Juli 2025.
Ketua Badan BMA Mohammad Haikal menerima kunjungan BAZNAS Kota Pariaman, dalam rangka studi komparatif terkait tata kelola zakat-infak, Rabu (23/7). (Foto: Ist)
Pelabuhan Kuala Langsa
Pemko Banda Aceh bakal menggelar Aksi Bela Palestina, Ahad pagi, 27 Juli 2025. (Foto: Ist)
Pakar telematika Roy Suryo
Selebgram Arnold Putra alias AP yang ditahan oleh otoritas Myanmar sejak tahun lalu, akhirnya resmi dibebaskan.
Akhmad Yusuf Afandi (32) bersama bayi laki-lakinya, Zafa (11 bulan)
Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati
Dunia cryptocurrency kembali mencuri perhatian
Rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI di Senayan, Selasa, 22 Juli 2025
Nilai transaksi QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) di Indonesia menembus Rp317 triliun hingga pertengahan tahun 2025
Kegiatan Studium General di Kampus UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, Rabu (23/7). (Foto: Ist)
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin menyerahkan pataka PWI menandai pengukuhan ketua dan pengurus PWI Bireuen periode 2025-2028 hasil Konferkab VII di aula Setdakab Bireuen, Rabu, 23 Juli 2025. (Foto: Dok. PWI Aceh)
Tutup
Enable Notifications OK No thanks