Infoaceh.net

Portal Berita dan Informasi Aceh

Umbar Janji dan Fenomena Sopan Santun Caleg Jelang 2024

Umbar janji perjuangkan nasib rakyat, perilaku keseharian Caleg jelang Pemilu 2024

DENYUT politik Pemilu 2024 mulai berdetak keras di panggung politik Aceh. Para kontestan peserta Pemilu seperti Caleg untuk DPR RI mulai menggelar dagangan politiknya.

Seperti di antaranya Sofyan Dawood bakal caleg PDI-Perjuangan untuk DPRRI, saat menggelar pertemuan dengan warga dari berbagai gampong di Banda Aceh dan Aceh Besar beberapa hari lalu, menyatakan Aceh sampai saat ini belum menikmati kemajuan, padahal gelontoran Dana Otonomi Khusus (Otsus) begitu besar.

Pada kesempatan itu Sofyan Dawood juga berjanji akan memperjuangkan kepentingan Aceh di Pusat.

Perilaku politik sopan dan santun yang dipertontonkan oleh kandidat caleg menjelang Pemilu Legislatif dan menempatkan rakyat sebagai pihak yang harus diperjuangkan nasibnya, menjadi fenomena politik keseharian yang didengungkan, sebagai bentuk
kampanye di berbagai kesempatan.

Polesan kosmetika politik yang
menampilkan budaya politik santun, sesungguhnya merefleksikan cara pandang politisi maupun partai politik yang memposisikan rakyat sebagai objek politik dan gagap politik.

Kosmetika politik untuk menutupi wajah bopeng politisi, merupakan pendidikan politik rakyat yang pada akhirnya memicu amarah rakyat.

Judul “Anda sopan kami curiga”, adalah ungkapan kemarahan rakyat terhadap janji-janji politik menjelang Pemilu 2024 yang sesungguhnya bentuk lain dari “modus penipuan”.

Hari ini ketika para politisi tampil dengan sikap sopan dan tutur bahasa yang bijak, maka rakyat akan mengambil sikap curiga.

Apa artinya janji politik akan memperjuangkan kepentingan Aceh, jika nanti terpilih menjadi Anggota DPR RI, bukankah hari ini mereka yang mengumbar janji, sesungguhnya merupakan bagian dari para pelaku penjarah hak rakyat Aceh.

Sudah saatnya untuk tidak lagi
memandang rakyat bodoh politik dan sudah saatnya untuk introspeksi diri mengukur kepatutan sebagai wakil rakyat.

Menghadapi Pemilu Legislatif 2024, kepada para caleg DPR RI maupun DPR Aceh tunjukkanlah keberpihakan kepada rakyat, bukan sekedar janji politik, sementara mereka menjadi bagian dari pelaku yang membuat Aceh terpuruk di semua sendi kehidupan.

Percayalah bahwa rakyat Aceh hari ini, tidak lagi terjebak oleh janji-janji muluk politisi, justru akan terjadi kebalikannya para caleg akan terjebak dalam permainan money politik, artinya uang hilang kedudukan melayang, hana peng hana jabatan.

Penulis: Sri Radjasa Chandra MBA, Pemerhati Aceh

author avatar
Redaksi
Redaksi INFOACEH.net

Lainnya

Penyanyi religi Opick bersama Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal memimpin konser amal penggalangan donasi Palestina yang berhasil mengumpulkan lebih dari Rp1 miliar di Stadion H Dimurthala, Minggu (27/7/2025). (Foto: Infoaceh.net)
Ketua DPRA Zulfadhli
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu, Febrio Nathan Kacaribu, menyampaikan proyeksi defisit APBN 2025 membengkak menjadi 2,78 persen dari PDB atau setara Rp662 triliun, di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (24/7/2025). (Foto: Viva)
Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri saat membuka Pertamina Supplier Relationship Management Summit 2025 di Grha Pertamina, Jakarta, Kamis (24/7/2025). Pertamina menegaskan target zero fatality dalam semua lini kerja.
Perempuan Desa Ngampel memanen hasil kebun pekarangan. Berkat Bumi Kartini, mereka kini bisa menghasilkan cuan dari sayur dan pupuk organik.
Proses pengolahan nikel di smelter PT Dexin Steel, kawasan IMIP Morowali.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso, saat mengumumkan program penukaran poin MyPertamina untuk tiket gratis Pertamina Eco RunFest 2025 dan Energizing Music Festival.
Kepala Inspektorat Kota Banda Aceh Ritasari Pujiastuti
Muhammad Riza Chalid, tersangka korupsi minyak mentah, disebut menetap di Johor setelah menikahi kerabat sultan Malaysia
Mahfud MD dalam video YouTube resminya saat menyatakan vonis 4,5 tahun kepada Tom Lembong adalah kesalahan hukum besar karena tidak terbukti mens rea maupun actus reus.
Petugas Kepolisian menunjukkan lokasi penemuan tas milik Arya Daru Pangayunan di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu, Jakarta. Isi tas diduga menjadi kunci misteri kematian sang diplomat.
Ketua DPD PDIP Sumatera Utara bersama Bobby Nasution usai deklarasi pencalonan sebagai Wali Kota Medan
Pakar hukum tata negara Feri Amsari saat membedah kasus vonis korupsi Tom Lembong di kanal YouTube Forum Keadilan, Minggu (27/7/2025)
Ribuan warga Banda Aceh dan sekitarnya memadati pelataran Stadion H Dimurthala Lampineung pada Ahad pagi, 27 Juli 2025, dalam rangka mengikuti Aksi Bela Palestina. (Foto: Ist)
Momen Presiden SBY pada 2011 saat mempertemukan PM Thailand dan PM Kamboja dalam upaya mendamaikan konflik perbatasan yang berkepanjangan. (Foto: Instagram @hendriteja_)
Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menegaskan transfer data pribadi ke luar negeri sah jika sesuai UU Perlindungan Data Pribadi. (Foto: dok. DPR RI)
Habib Bahar bin Smith bersama pengikutnya mendatangi lokasi pelantikan pengurus PWI LS Jabodetabek di Depok, Minggu (27/7/2025), menolak ormas yang dianggap memecah belah umat. (Foto: Istimewa)
Presiden ke-7 RI Joko Widodo alias Jokowi sedikit buka suara terkait kasus ijazah saat hadiri reuni angkatan 80 Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) pada Sabtu (26/7/2025).
Mahfud MD menilai rangkap jabatan wakil menteri sebagai komisaris BUMN berpotensi langgar hukum dan memperkaya diri sendiri. (Foto: Dok. Istimewa)
Presiden ke-7 RI Joko Widodo menyebut ada kekuatan besar di balik isu ijazah palsu dan pemakzulan Gibran, namun tak menunjukkan bukti maupun nama yang dimaksud. (Foto: Dok Setpres)
Tutup