Sekarang angka stunting di Aceh Besar sudah mengalami penurunan ke angka 16,1 persen, karena bila dibandingkan dengan di tahun 2023 masih sangat tinggi yaitu 30,1 persen.
“Maka, kami harapkan pada peserta KKN, untuk memberikan pemahaman, motivasi dan bisa mengerakkan masyarakat terutama ibu hamil, balita untuk mengunjungi Posyandu, sehingga mereka mengerti akan pentingnya dari pada kegiatan posyandu dan kesehatan bayi,” paparnya.
Selain itu, ia meminta kepada peserta KKN untuk membantu para pelaku UMKM, apalagi selama ini UMKM di Kabupaten Aceh Besar sudah mulai berkembang. Mohon dibantu, supaya mereka lebih terarah dari segi pemasaran produk.
“Sebab dari segi produk kita sudah mampu bersaing dengan yang lain, cuma kita masih kalah dari cara Packing produknya, sehingga UMKM kita sedikit lambat untuk menjual produknya. Jadi, tolong dibantu mereka,” pintanya.
Karena itu, Jamal berharap pelaksanaan KKN ini para mahasiswa mendapat tambahan keterampilan, informasi, wawasan dan pemahaman terhadap permasalahan yang sedang dialami di gampong atau desa yang menjadi lokasi pengabdian.
“Sehingga nantinya para mahasiswa mampu menerapkan ilmu yang didapat serta mampu memberikan solusi juga pencerahan dan sekaligus kontribusi positif bagi pembangunan di gampong dalam wilayah Kabupaten Aceh Besar, khususnya di gampong lokasi pengabdian peserta KKN,” tuturnya.
Sementara Rektor USK melalui Wakil Rektor III bidang Kemahasiswaan USK Prof Dr Mustanir MSc mengatakan KKN ini merupakan angkatan ke XXV dan XXVI dengan total mahasiswa USK yang ikut KKN periode ini berjumlah 1.584, yang ditempatkan di Aceh Besar.
“Jadi, mereka akan mengabdi di masyarakat selama 1 bulan di beberapa kecamatan dalam wilayah Aceh Besar,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, mahasiswa KKN ini hadir dengan berbagai kultur budaya yang berbeda, banyak dari antara mereka tidak bisa berbahasa Aceh, sebab mereka ada yang dari luar negeri seperti negara Thailand dan Laos.
“Walaupun dengan berbagai latar belakang tersebut, kami mohon kepada Pemkab dan masyarakat Aceh Besar untuk menerima anak-anak kami, karena selama 1 bulan mereka akan mengasah diri, belajar budaya, adat istiadat dan belajar bagaimana cara bermasyarakat, apalagi mereka calon penentu bangsa ke depan nantinya,” pungkasnya.