Kemudian Universitas Islam Kebangsaan Indonesia, Universitas Getsempena, Institut Seni Budaya Indonesia Aceh, Universitas Al-Muslim, Universitas Gajah Putih, Stikes Seuramoe Barat, Akper Teungku Fakinah, Universitas Abulyatama, Universitas Teuku Umar dan STIKES Medika Seramoe Barat.
Rektor Universitas Teuku Umar Meulaboh Dr Ishak Hasan MSi dalam sambutannya mengatakan, fungsi perguruan tinggi bukan hanya untuk mendidik orang orang cerdas secara akademik, tetapi juga berfungsi untuk mendidik orang-orang yang mencintai seni.
Karena seni akan menghaluskan budi pekerti, menjadi bangsa yang hebat, bangsa berestetika dan beretika.
“Hari ini, bangsa kita sedikit krisis dalam hal etika dan juga estetika, mengapa? Karena kita sangat mudah tersulut kemarahan di antara kita, dengan hal-hal kecil saja kita sudah memutuskan silaturahmi. Oleh karena itu, kami berkeyakinan dengan momen seperti ini kita bisa meningkatkan semangat untuk lebih baik lagi dalam hubungan antar kemanusiaan kita.
Kekayaan khazanah seni budaya bangsa kita luar biasa, oleh sebab itu, kekayaan ini harus menjadi penopang dan kekuatan bangsa kita.
Oleh karena itu, kami menyadari akan hal ini, sebagai Perguruan Tinggi, kami terus memberikan semangat kepada mahasiswa-mahasiswa di Universitas Teuku Umar agar di bidang seni ini juga harus berkembang dengan baik.
Tidak hanya mendidik orang-orang yang cerdas secara intelektual saja, namun kita lemah di bidang yang berhubungan dengan seni, etika dan estetika,” ungkap Dr Ishak.
Pada kesempatan itu, Dr Ishak berpesan, Peksimida ini bukan hanya sebuah ajang saling berkompetisi. Namun, ini ajang untuk mencari potensi-potensi yang ada, sehingga bisa mewakili Aceh ke ajang Peksiminas yang akan digelar di Universitas Brawijaya pada Oktober mendatang.
Sementara itu, Universitas Syiah Kuala (USK) juga ikut ambil bagian dalam ajang Pekan Seni Mahasiswa Daerah (Peksimida) XV. Kompetisi ini diikuti 15 kampus, berlangsung sejak 9-13 September 2022 di Universitas Teuku Umar (UTU), Meulaboh, Aceh Barat.