ACEH JAYA — Sebanyak 223 Mahasiswa Perguruan Tinggi Keagamaan Se-Sumatera melakukan pengabdian kepada masyarakat di Kabupaten Aceh Jaya. Kegiatan pengabdian tersebut merupakan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun tahun 2022 yang dilaksanakan secara kolaborasi antara PTKIN se-Sumatera.
Penyerahan peserta KKN Melayu Serumpun dilakukan oleh Rektor UIN Ar-Raniry Prof Warul Walidin AK, MA kepada Bupati Aceh Jaya Drs HT Irfan TB, selanjutnya Bupati menyerahkan kepada camat yang menjadi lokasi pengabdian mahasiswa.
Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Dr Warul Walidin AK MA di sela peyerahan Peserta KKN Melayu Serumpun PTKIN Se-Sumatera, Kamis (23/6/2022) mengatakan pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu elemen penting dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, selain dari pendidikan dan penelitian.
“Pengabdian kepada masyarakat atau KKN melayu serumpun ini merupakan pengabdian yang dilaksanakan secara kolaboratif antara PTKIn se-Sumatera, sehingga pengabdian ini dapat memberikan pengalaman yang sangat berharga bagi peserta maupun dosen,” ujarnya.
Prof Warul menambahkan, KKN Melayu Serumpun ini pertama sekali dilaksanakan pada tahun 2019, UIN Sultan Thaha Jambi sebagai tuan rumah kala itu. KKN Melayu Serumpun kedua dilaksanakan pada tahun 2021, UIN Imam Bonjol Padang dipercayakan sebagai tuan rumah.
Lebih lanjut Rektor, KKN Melayu Serumpun ketiga ini dipercayakan UIN Ar-Raniry sebagai tuan rumah. Dari hasil rapat pimpinan UIN Ar-Raniry diputuskan Kabupaten Aceh Jaya dipilih sebagai lokasi pelaksanaan pengabdian.
Warul Walidin menyampaikan apresiasi kepada pemerintah Aceh Jaya atas kesediaan menerima dan memfasilitasi pengabdian ini. Untuk itu Rektor berpesan agar peserta KKN ini dapat menjaga nama baik dan kearifan lokal yang ada di wilayah setempat.
Bupati Aceh Jaya Irfan TB menyampaikan selamat datang peserta KKN dari berbagai PTKIN se Sumatera dan apresiasi kepada pimpinan UIN Ar-Raniry yang telah memilih Aceh Jaya sebagai lokasi pengabdian ini.
“Sesuai dengan tema pengabdian ini, pengembangan wisata halal dalam budaya melayu serumpun, tentu di kabupaten Aceh Jaya banyak objek wisata yang dapat dikembangkan dengan berbagai inovasi dari para peserta yang berasal dari berbagai daerah di pulau Sumatera ini,” ujarnya.