Wakil Direktur Pascasarjana UIN Ar-Raniry, Prof Dr Teuku Zulfikar, Med ditunjuk sebagai penanggung jawab konferensi ICONIC 2022, mengatakan, bahwa kegiatan internasional ICONIC-III diharapkan bukan hanya menjadi sebuah kegiatan akademik yang membicarakan pengetahuan di menara gading saja, namun juga dapat menjadi ajang mendiskusikan masalah-masalah sosial dalam masyarakat agar dapat melahirkan kebijakan untuk menyelesaikannya.
“ICONIC ini merupakan yang ketiga digelar di Pasacasarjana UIN Ar-Raniry, ini juga menjadi bagian untuk mendukung visi dan misi universitas dan membawa keberadaan kampus ke arah kemaslahatan bagi peradaban,” kata Prof Zul.
Sementara itu, ketua panitia ICONIC-III, Teuku Zulyadi, PhD mengatakan konferesi nantinya terpusat di Gedung Pascasarjana UIN Ar-Raniry. Dalam konferensi tersebut akan hadir sebagai pembicara beberapa akademisi internasional, antara lain Prof Dr Mohd Roslan bin Mohd Nor dari University of Malaya, Malaysia, ia merupakan seorang pakar sejarah dan peradaban Islam.
Selanjutnya, akan hadir Prof Jurgen Ruland dari Department of Political Science, University of Freiburg, Jerman, yang merupakan seorang ahli Politik International, dan Dr syekh Omar Bin Muhammad Kalash dari Lebanon, pakar dalam bahasa, linguistik dan pendidikan.
Selain itu juga akan hadir beberapa pakar dari Indoensia, di antaranya Prof Dr Zaenuddin Hudi Prasojo, direktur pascasarjana IAIN Pontianak, Prof Dr Martin Kustati, M Pd, Rektor UIN Imam Bonjol, Prof Dr Phil Asfa Widiyanto, MAg dari IAIN Salatiga, Prof Dr H Moh Ishom Yuqi, MAg dari Direktorat Jendral Pendidikan Islam Kemenag RI, Prof Siti Aisyah Kara, MA PhD dari UIN Alauddin Makasar.
Lebih lanjut kata Zulyadi, selain pembicara undangan tersebut juga akan dihadiri oleh 160 cendikiawan dari berbagai universitas di Indonesia yang juga akan mempresentasikan hasil penelitiannya. Para pembicara dibagi dalam beberapa topik yaitu Fiqh Modern, Pendidikan Islam, Ilmu Agama Islam, Pendidikan Agama Islam, Hukum keluarga, Pendidikan Bahasa Arab, Ilmu Al-Quran dan Tafsir, Komunikasi Penyiaran Islam, dan Ekonomi Syari’ah.